Liputan6.com, Jakarta Ibu hamil yang minum tiga cangkir teh sehari dapat meningkatkan risiko punya anak-anak yang obesitas (kelebihan berat badan). Hal ini dipengaruhi kandungan kafein, yang terdapat pada teh.
Baca Juga
Advertisement
Pedoman dari Australia yang berlaku saat ini, ibu hamil direkomendasikan menjaga asupan kafein selama kehamilan hingga di bawah 200 mg per hari. Penelitian terbaru menemukan, kadar kafein yang lebih tinggi dari batas yang sudah ditetapkan membawa risiko.
Penelitian terhadap lebih dari 50.000 ibu dilakukan para peneliti di Sahlgrenska Academy di Swedia, yang bekerja sama dengan Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia. Peneliti melacak berat badan anak-anak dari nol hingga usia 8 tahun.
Wanita hamil yang mengonsumsi lebih dari 200 mg kafein per hari lebih cenderung punya anak-anak yang obesitas pada usia prasekolah dan usia sekolah, dikutip dari News, Jumat (18/5/2018).
Simak video menarik berikut ini:
Kadar kafein
Peneliti juga menemukan, konsumsi antara 50 mg dan 199 mg kafein per hari dalam kehamilan berisiko 15 persen lebih mungkin punya anak obesitas pada saat mereka berumur 1 tahun.
“Asupan kafein ibu yang tinggi selama kehamilan berkaitan pertumbuhan berat badan dan obesitas di masa kanak-kanak,” kata Eleni Papadopoulou dari Institut Kesehatan Masyarakat Norwegia.
"Rekomendasi saat ini membatasi asupan kafein selama kehamilan hingga kurang dari 200 mg kafein per hari," jelas Papadopoulou.
Penelitian ini merupakan salah satu survei kesehatan terbesar di dunia bagi wanita hamil. Adanya hasil penelitian mendorong beberapa peneliti Swedia menyarankan, para wanita hamil untuk mengonsumsi lebih sedikit kafein.
"Kafein itu zat yang bisa Anda kurangi konsumsi atau Anda harus menahan diri selama kehamilan," jelas profesor kebidanan dan ginekologi di Akademi Sahlgrenska, Verena Sengpiel.
Di negara-negara Nordik--Eropa Timur dan Atlantik Utara--kopi adalah sumber kafein utama, sedangkan wanita di Inggris menerima efek kadar kafein terbesar setelah minum teh hitam.
Advertisement