Liputan6.com, Jakarta Sakit mag biasa terjadi saat seseorang tidak teratur makan. Anda yang seharusnya sarapan pukul 07.00, baru sarapan pukul 09.00 berpotensi menderita gangguan pencernaan.
Baca Juga
Advertisement
Pun bila terlambat makan siang. Makan siang yang mestinya pukul 12.00, Anda baru makan siang pukul 13.00.
"Ketidakteraturan makan membuat lambung jadi 'bingung.' Karena asupan makanan tidak masuk sesuai jadwal makan. Anda bisa didera sakit mag. Nah, kondisi ini justru tidak terjadi saat puasa Ramadan," kata Konsultan Gastroenterologi Hepatologi Pengurus Besar Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Ari Fahrial Syam dalam acara "Kalbe Edukasi Kesehatan, Manfaat Lain di Balik Puasa" di Lotte Shopping Avenue, Jakarta, ditulis Kamis (31/5/2018).
Selama puasa ramadan dengan rentang waktu 13-14 jam, lambung tetap terisi. Meski tidak terisi makanan, tubuh mengonsumsi sel-sel yang rusak.
Walaupun pada minggu pertama puasa agak berat. Misal, pukul 10.00 rasanya perut sudah kosong, tapi tubuh akan menyesuaikan diri.
Â
Â
Simak video menarik berikut ini:
Penghancuran lemak
Ari menjelaskan, tubuh secara normal tetap perlu karbohidrat saat puasa. Selama puasa 13-14 jam, lambung akan kosong 6-8 jam. Namun, yang terjadi selanjutnya penghancuran lemak. Ini menghasilkan sumber kalori.
"Penghancuran lemak membuat kadar lemak turun. Manfaatnya, penghancuran lemak ini mencegah berbagai penyakit yang masuk ke tubuh," Ari menambahkan.
Advertisement