Remaja Ini Nyaris Meninggal Usai Angkat Beban Selama 90 Menit

Demi mengikuti jejak ayah dan kakaknya, remaja asal Texas latihan angkat beban secara intens.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 04 Jun 2018, 11:30 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2018, 11:30 WIB
Binaraga Kekar dan Berotot
Terlalu banyak latihan angkat beban membuat remaja Texas nyaris meninggal. (iStockphoto)

Liputan6.com, Texas, Amerika Serikat Banyak orang mengalami nyeri otot dan rasa sakit setelah olahraga yang intens. Ada satu sesi olahraga di gym, yang membuat seorang remaja harus dilarikan ke rumah sakit.

Remaja berusia 17 tahun asal Texas, Amerika Serikat, nyaris meninggal karena terlalu banyak latihan angkat beban. Jared Shamburger termasuk anggota gym yang baru.

Ia bertekad mengikuti jejak ayah dan kakaknya, yang berhasil mengikuti latihan angkat beban selama bertahun-tahun. Namun, setelah latihan angkat beban selama 90 menit, ia mengalami nyeri dan bengkak.

Rasa nyeri dan bengkak tersebut tidak jua hilang.

"Oh, ini benar-benar sangat sakit," kata Jared, dikutip dari CBS News, Senin (4/6/2018). "Semuanya sakit. Rasanya sakit saat disentuh, dan juga bengkak."

Ibu Jared khawatir terhadap kondisi anaknya. Ia mulai mencari gejala sakit yang dialami Jared secara daring.

"Aku segera memanggil dokter anak dan berkata, 'Aku berpikir, anakku terkena rhabdo (rhabdomyolysis)," ucap ibu Jared.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Kerusakan jaringan otot

Binaraga Kekar dan Berotot
Jared didera kerusakan jaringan otot. (iStockphoto)

Pikiran ibu Jared pun benar. Dokter mendiagnosis Jared mengalami rhabdomyolysis. Kondisi ini ditandai dengan kerusakan jaringan otot yang mengarah pada pelepasan isi serat otot ke dalam darah.

Adanya pelepasan zat itu sering menyebabkan kerusakan ginjal. Dalam beberapa kasus, pasien dapat tak tertolong nyawanya.

Menurut National Library of Medicine Amerika Serikat, ada sejumlah penyebab yang dapat menyebabkan rhabdomyolysis. Misal, cedera karena trauma, infeksi, dehidrasi berat, dan pengerahan tenaga yang berat.

Jared akhirnya dirawat di rumah sakit selama lima hari. Ia diperkirakan akan sembuh total.

Cegah rhabdomyolysis

Binaraga Kekar dan Berotot
Ada cara cegah kerusakan otot. (iStockphoto)

Gejala rhabdomyolysis meliputi kekakuan otot dan kelemahan, air kencing berwarna gelap atau merah, penurunan jumlah air kencing, kelelahan, nyeri sendi, kejang, dan kenaikan berat badan yang mendadak.

Perawatan dini biasanya pasien diberi cairan infus agar membantu mencegah komplikasi lebih lanjut. Untuk mencegah kerusakan jaringan otot, minum banyak cairan setelah olahraga berat.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya