Ilmuwan Temukan Tes Darah Sederhana untuk Deteksi 10 Jenis Kanker

Tes ini diharapkan bisa mendeteksi kanker bahkan sebelum terdiagnosa dan mampu menyelamatkan nyawa pasien lebih cepat

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 04 Jun 2018, 11:00 WIB
Diterbitkan 04 Jun 2018, 11:00 WIB
Plasma darah
Tes darah sederhana bisa deteksi 10 jenis kanker (iStock)

Liputan6.com, Jakarta Sebuah tes darah sederhana ditemukan para ilmuwan mampu mendeteksi 10 jenis kanker yang berbeda. Cara ini membuka jalan bagi program skrining universal, yang mampu menyelamatkan puluhan ribu nyawa setiap tahun,

Para ahli mengatakan, pemeriksaan ini memungkinkan diagnosa dini ketika masih berada di tahap yang memiliki peluang bertahan hidup tinggi. Cara ini bekerja dengan menunjukkan DNA yang telah bebas dari tumor.

Melansir New York Post pada Senin (4/6/2018), tes ini diberikan pada 749 pasien bebas kanker dan 878 pasien kanker yang telah terdiagnosa namun belum diobati.

Tes darah ini mampu mendeteksi ovarium, pankreas, hati, limfoma, multiple myeloma, kolorektal, esofagus, paru-paru, kepala dan leher, serta kanker payudara. Namun, pemeriksaan ini bekerja paling baik untuk penyakit ovarium dan pankreas.

Pemeriksaan yang dilakukan secara komprehensif mampu mengidentifikasi 90 persen kanker ovarium dan 80 persen kanker pankreas serta hati.

Sementara, hal tersebut bisa mendeteksi empat dari lima tumor hati, 58 persen kanker payudara, dan 59 persen kanker paru- paru.

Simak juga video menarik berikut ini:

 

Tanggapan Positif

Ilustrasi sel darah merah
Ilmuwan Temukan Tes Darah Sederhana untuk Deteksi 10 Jenis Kanker (iStock)

Para ahli mengatakan, tes tersebut bis tersedia di rumah sakit dalam beberapa tahun. Biaya yang dihabiskan antara 660 Amerika hingga 1300 setiap harinya.

"Tes darah ini mendeteksi beberapa kanker pada berbagai tahap dengan spesifisitas tinggi. Menunjukkan bahwa pendekata ini menjanjikan sebagai tes skrining multi kanker," ujar pimpinan studi Dr. Eric Klein dari Cleveland Clinic.

"Ini memberi kita kesempatan untuk menemukan kanker berbulan- bulan atau bertahun-tahun sebelum seseorang mengalami gejala dan diagnosa," tambahnya.

Percobaan ini sendiri mendapat berbagai tanggapan positif dari para ilmuwan, sekalipun masih membutuhkan penelitian lebih mendalam.

"Tes semacam ini benar-benar menarik, tetapi kemungkinan akan jadi selama beberapa tahun sebelum siap untuk digunakan secara klinis," ujar Profesor Nicholas Turner dari Institute of Cancer Research, London.

"Mendeteksi kanker sejak dini sebelum menyebar, adalah salah satu cara ampuh memastikan lebih banyak orang mendapat perawatan dan memberikan kesempatan lebih baik untuk mengalahkan penyakit," kata Fiona Osgun dari Cancer Research, Britania.

Temuan ini sendiri dipresentasikan di konferensi tahunan American Society of Clinical Oncology di Chicago.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Live Streaming

Powered by

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya