Pahami, 6 Manfaat Sehat Ikut Program KB

Tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Berencana (KB), pastikan Anda mengetahui manfaat menjalankan programnya.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Jun 2018, 12:30 WIB
Diterbitkan 29 Jun 2018, 12:30 WIB
Orangtua dan anak
Tanggal 29 Juni diperingati sebagai Hari Keluarga Berencana (KB), pastikan Anda mengetahui manfaat menjalankan programnya. (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia memiliki program Keluarga Berencana (KB), yang telah dicanangkan pemerintah lebih dari satu dekade. Dan, tanggal 29 Juni setiap tahunnya diperingati sebagai Hari Keluarga Berencana. Salah satu cara menjalani program ini adalah denga menggunakan alat kontrasepsi, yang kemudian di Indonesia jadi populer dengan sebutan alat KB.

Namun hingga tahun 2017 lalu, Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) melaporkan bahwa hanya 61 persen pasangan usia subur di Indonesia yang menggunakan kontrasepsi.

Lebih lanjut lagi, dari seluruh pengguna kontrasepsi, sepertiganya menggunakan kontrasepsi secara putus-sambung. Hal ini menunjukkan bahwa banyak orang yang belum memahami benar manfaat kontrasepsi. Berikut ini enam manfaat sehat ikut program KB:

1. Menghargai hak ibu untuk mengontrol kesuburan

Meski mengasuh dan membesarkan anak adalah tanggung jawab pasangan suami-istri, tapi kehidupan ibulah yang paling dipengaruhi dengan datangnya buah hati. Setidaknya selama 2 tahun setelah melahirkan, ibu harus fokus dalam memberikan ASI, membesarkan anak, dan mengadakan penyesuaian dengan perubahan tubuhnya.

Dengan melakukan kontrasepsi, kehamilan bisa diatur dengan lebih baik. Ibu bisa berkarya sesuai keinginannya, baik sebagai ibu rumah tangga, ibu bekerja, atau menempuh pendidikan lebih lanjut. Ingat, mengontrol kesuburan dan kehamilan adalah hak ibu.

2. Melindungi ibu dari gangguan kesehatan reproduksi

Kehamilan pada usia yang terlalu muda, terlalu tua, atau kehamilan yang jaraknya terlalu dekat merupakan kehamilan berisiko. Ibu hamil berisiko mengalami penyulit selama kehamilan, seperti hipertensi, keracunan kehamilan (preeklamsia), persalinan prematur, dan sebagainya.

Dengan melakukan program KB, kehamilan dapat direncanakan dengan lebih baik sehingga risiko gangguan reproduksi pada ibu dapat dihindari. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan bahwa ada 100.000 kematian ibu yang bisa dicegah tiap tahunnya, jika pasangan suami-istri menggunakan kontrasepsi dengan baik.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

 

Melindungi Anak dan Ibu

Alat kontrasepsi (iStock)
Berbagai metode kontrasepsi atau KB (iStockphoto)

3. Melindungi anak dari gangguan tumbuh kembang dan gangguan kesehatan

Hamil sebelum usia 21 tahun atau setelah usia 35 tahun  tanpa persiapan yang matang, atau kehamilan yang jaraknya berdekatan, tak hanya berbahaya bagi ibu, tapi juga bagi bayi yang dikandungnya. Bayi menjadi berisiko tinggi mengalami kelahiran prematur, berat lahir di bawah normal, gangguan tumbuh kembang, masalah pernapasan, retardasi mental, dan masih banyak lagi.

4. Menurunkan risiko kanker

Beberapa jenis kontrasepsi dapat menurunkan risiko kanker tertentu. Metode kontrasepsi hormonal gabungan estrogen dan progesteron dapat menurunkan risiko kanker indung telur dan kanker endometrium. Selain itu, kontrasepsi yang mengandung progesteron saja bisa menurunkan risiko mioma di rahim.

Menjaga Kesehatan Jiwa

Alat KB IUD (iStock)
Ilustrasi alat KB IUD atau spiral (iStockphoto)

5. Menyusutkan risiko penyakit radang panggul

Penyakit radang panggul merupakan penyakit infeksi yang menyerang rahim dan saluran kandungan wanita. Sering kali penyakit ini tak bergejala, tetapi mengakibatkan gangguan kesuburan. Kontrasepsi jenis implant (susuk) dan sterilisasi (tubektomi) bisa melindungi wanita dari penyakit radang panggul.

6. Menjaga kesehatan jiwa

Data membuktikan bahwa kasus depresi pasca melahirkan dan psikosis (halusinasi dan waham) lebih banyak dialami oleh ayah atau ibu yang memiliki anak dalam jarak terlalu dekat. Dengan mengatur kehamilan melalui program Keluarga Berencana, ayah dan ibu bisa lebih siap mempersiapkan kehamilan dan menyambut buah hati sehingga kesehatan jiwanya terjaga lebih baik.

Setelah mengetahui manfaat sehat dari kontrasepsi, Anda perlu mengetahui siapa saja yang sebaiknya ikut program Keluarga Berencana. BKKBN merancang program ini untuk pasangan usia subur berikut:

  • Baru menikah tapi tak langsung ingin memiliki anak
  • Baru saja memiliki bayi dan  belum ingin memiliki anak lagi dalam waktu dekat
  • Sudah tidak ingin punya anak lagi

Sekarang Anda sudah tahu, kan, manfaat sehat program Keluarga Berencana? Setelah itu, diskusikan dengan pasangan dan dokter mengenai kontrasepsi yang tepat bagi Anda dan pasangan, ya. Yuk, dukung keberhasilan Keluarga Berencana demi kehidupan keluarga yang lebih baik dan sejahtera!

Penulis: dr. Resthie Rachmanta Putri. Sumber: Klikdokter.com

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya