Jusuf Kalla: Cegah Stunting, Kampanye Isi Piringku Harus Sesuai Daerah Masing-masing

Kampanye 'Isi Piringku' yang digalakkan pemerintah menjadi cara mencegah stunting dan kekurangan gizi kronis.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 03 Jul 2018, 18:15 WIB
Diterbitkan 03 Jul 2018, 18:15 WIB
porsi makan gizi seimbang
porsi makan gizi seimbang

Liputan6.com, Jakarta Kampanye 'Isi Piringku' yang digalakkan pemerintah menjadi cara mencegah stunting dan kekurangan gizi kronis. 'Isi Piringku' merupakan pedoman porsi makan sehari-hari dalam satu piring yang memenuhi gizi seimbang.

Dalam 'Isi Piringku', sajian satu piring terdiri dari 50 persen buah dan sayur, sedangkan 50 persen sisanya terdiri dari karbohidrat dan protein.

Meski begitu, Wakil Presiden RI Jusuf Kalla menegaskan dalam sambutan acara "Widyakarya Nasional Pangan dan Gizi (WNPG) XI", kampanye 'Isi Piringku' haruslah tepat dan sesuai dengan daerah masing-masing.

"Kampanye 'Isi Piringku' bisa jadi upaya cegah stunting. Tapi kampanye itu beda-beda tiap daerah. Disesuaikan sama makanan lokal," tegas Jusuf Kalla di Hotel Bidakara, Jakarta pada Selasa (3/7/2018).

Ia mencontohkan, jangan sampai kampanye 'Isi Piringku' dari Padang, Sumatera Barat yang berisi rendang malah dikampanyekan di Bugis, Sulawesi Selatan. Rendang bukan makanan lokal orang Bugis.

 

Saksikan juga video berikut ini:

 

 

Selaras dengan Kearifan Lokal

4 Makanan Sederhana untuk Buka Puasa dari Berbagai Negara
Kampanye 'Isi Piringku' untuk mencegah stunting harus sesuai dengan kearifan lokal. (Foto: iStockphoto)

Jusuf Kalla melanjutkan, kampanye 'Isi Piringku' untuk mencegah stunting harus sesuai dengan kearifan lokal. Sumber pangan juga sebaiknya berasal dari daerah setempat.

Tak hanya itu saja, upaya mencegah stunting juga perlu dilakukan jauh sebelum kehamilan.

"Sebelum hamil, ibu-ibu harus memahami soal gizi dan risiko stunting pada anak. Stunting menyebabkan kekerdilan," tutup Jusuf Kalla.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya