Imunisasi MR Kembali Jalan Agustus-September di Luar Jawa

Program Imunisasi Measles Rubella (MR) akan dilaksanakan kembali pada Agustus hingga September tahun ini,

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 18 Jul 2018, 16:12 WIB
Diterbitkan 18 Jul 2018, 16:12 WIB
Imunisasi PAUD
Saat diwisuda, anak-anak yang sudah lengkap imunisasi dasarnya diberikan sertifikat imunisasi sebagai kelengkapan masuk PAUD. (Foto: Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

 

Liputan6.com, Jakarta Program Imunisasi Measles Rubella (MR) akan dilaksanakan kembali pada Agustus hingga September tahun ini, kali ini pelaksanaanya di luar Pulau Jawa. Pemerintah Kabupaten Gorontalo targetkan sebanyak 11 ribu anak mendapatkan imunisasi MR.

Saat ini, pemerintah tengah berencana untuk melakukan sosialisasi. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo Roni Sampir mengatakan sosialisasi mulai dilakukan setelah kunjungan kerja Menteri Kesehatan saat ini .

“Sudah ada jadwalnya. Kita akan kumpul semua sektor untuk sosialisasi, kemudian konferensi pers supaya MR bisa maksimal,” kata Roni.

Sosialisasi dilakukan dengan melibatkan dinas kesehatan provinsi dan kabupaten, kecamatan, hingga tingkat desa. Terkait vaksin dan alatnyapun sudah dipersiapkan oleh pemerintah provinsi.

Begitupun dengan coldchain, kondisinya sebagian yang sudah ada sekarang terdapat lima coldchain yang rusak. Namun pemerintah telah menganggarkan lebih dari Rp. 500 juta untuk pengadaan coldchain yang baru.

Imunisasi MR akan dilaksanakan di sekolah-sekolah. Roni mengatakan akan perlu koordinasi dengan kepala dinas pendidikan untuk memudahkan dalam pelaksanaannya.

 

Wisuda Baduta

Roni berencana akan menggelar wisuda imunisasi Baduta akbar untuk dijadikan rekor muri. Rencana itu akan direalisasikan pada November tahun ini bertepatan dengan Hari Kesehatan Nasional di Gorontalo.

Sertifikat wisuda imunisasi merupakan salah satu syarat untuk bisa melanjutkan ke sekolah dasar. Roni menegaskan pihaknya selalu berupaya agar semua anak mendapatkan sertifikat dengan imunisasi dasar lengkap.

“Bila perlu kita lakuka sweeping, kita punya data by name by adress, kita datang ke rumahnya kalau ada yang belum diimunisasi. Jika ada yang belum langkap (imunisasi) kita ajukan untuk lakukan lagi,” kata Roni.

Wisuda Baduta dinilai Roni efektif meningkatkan cakupan Imunisasi. Sebelum diadakannya wisuda Baduta, cakupan imunisasi dasar lengkap hanya 70%. Kemudian setelah diadakan wisuda cakupan imunisasi meningkat jadi 93%.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya