Meningkatnya Penyakit Infeksi Emerging Bisa Ancam Populasi Manusia

Ada beberapa risiko peningkatan terjadinya Penyakit Infeksi Emerging (PIE), yang bisa mengancam keselamatan populasi manusia di dunia.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 26 Jul 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 26 Jul 2018, 17:00 WIB
20170107-Bebek-Prancis-AP
Pekerja membawa bebek untuk dimasukan ke dalam tempat sampah berisi gas beracun di peternakan unggas di Latrille, Prancis, (6/1). Pemusnahan besar-besaran ini dilakukan di tiga daerah yang paling terpengaruh oleh wabah flu burung. (AP Photo/Bob Edme)

Liputan6.com, Medan, Sumatera Utara Wabah Penyakit Infeksi Emerging (PIE) tengah menjadi permasalahan yang perlu diperhatikan. Penyakit tersebut adalah jenis penyakit infeksi yang cepat menyebar pada suatu populasi manusia, yang berasal dari virus, bakteri atau parasit.

Beberapa contoh Penyakit Infeksi Emerging, yaitu flu burung, ebola, hepatitis, dan antraks. Untuk mencegah, mendeteksi, dan mengatasi wabah penyakit tersebut, Kementerian Pertanian bekerjasama dengan Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Kementerian Kesehatan, dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menyelenggarakan kegiatan Table Top Simulation (TTS).

Simulasi yang berupa workshop ini bertujuan menghadapi kedaruratan penyakit zoonosis--infeksi yang secara alami dapat ditularkan dari hewan-hewan vertebrata ke manusia dan/atau sebaliknya--dengan pendekatan One Health.

Dari rilis yang diterima Health Liputan6.com, Kamis (26/7/2018), kegiatan yang diselenggarakan di Hotel Grand Aston Medan, Sumatera Utara pada 24 Juli 2018, ada risiko peningkatan Penyakit Infeksi Emerging yang harus diwaspadai.

"Perubahan kondisi dunia akibat pertumbuhan populasi manusia dan hewan yang sangat cepat, urbanisasi, penurunan kualitas lingkungan, sistem pertanian dan peternakan yang berubah, serta perpindahan manusia/ hewan/produk hewan menyebabkan peningkatan risiko munculnya Penyakit Infeksi Emerging," ungkap Direktur Kesehatan Hewan, Fadjar Sumping Tjaturasa dalam sambutan tertulisnya, yang disampaikan Plt kepala Balai Veteriner Medan, Sintong Hutasoit.

Adanya risiko peningkatan Penyakit Infeksi Emerging dapat mengancam keselamatan masyarakat.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Siap siaga hadapi penyakit zoonosis

Penyakit Infeksi Emerging
Table Top Simulation untuk mengatasi wabah Penyakit Infeksi Emerging (PIE). (Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian)

Perwakilan dari DFAT Australia, Kate Smith menambahkan, kesiapsiagaan menghadapi masuknya wabah penyakit hewan darurat dan zoonosis dinilai penting. Adanya kesiapsiagaan tersebut dugaan wabah penyakit hewan zoonosis dan Penyakit Infeksi Emerging dapat segera ditangani secara efektif, cepat, dan tepat.

Ketika wabah terjadi, dampaknya dapat ditekan seminimal mungkin. Penyebaran dan penularan kepada manusia lain bisa diatasi.

Kegiatan simulasi ini menggambarkan, bagaimana antar lintas sektor One Health bersinergi dan bekerjasama. Mereka juga memberikan kontribusi untuk membangun kesiapsiagaan menghadapi bencana non alam di Indonesia.

Kegiatan simulasi yang sama telah dilaksanakan di kota Bogor, Jawa Barat, Manado, Sulawesi Utara, dan Bali sejak awal tahun 2018. Kegiatan ini juga didukung oleh program Australia Indonesia Partnership for Emerging Infectious Diseases (AIPEID), PnR USAID, WHO, dan FAO.

Buat jejaring antar daerah

Penyakit Infeksi Emerging
Simulasi atasi Penyakit Infeksi Emerging (PIE) termasuk upaya kesiapsiagaan hadapi penyakit tersebut. (Direktorat Kesehatan Hewan Kementerian Pertanian)

Table Top Simulation (TTS) juga menjadi ajang bagi antar daerah di Indonesia untuk saling meningkatkan hubungan.

Menurut Team Leader AIPEID , Adrian Coghill, kegiatan ini memberikan peluang yang besar bagi semua instansi pemerintah yang terkait.

"Baik pemerintah di tingkat pusat, regional, provinsi dan kabupaten dapat bekerjasama dan membuat jejaring bersama. Agar saling memahami peran dan tanggung jawab masing-masing," kata Adrian.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya