Kesaksian Turis Asing Alami Gempa Lombok Saat Berlibur di Bali

Beberapa turis asing menceritakan pengalaman didera guncangan gempa Lombok berkekuatan 7,0 SR saat berlibur di Bali.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 07 Agu 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 07 Agu 2018, 17:00 WIB
Pantai Nusa Dua Bali
Wisatawan asing berjalan di sekitar Pantai Nusa Dua, Bali setelah gempa bumi, Senin (6/8). Aktivitas pantai Nusa Dua Bali masih ramai wisatawan asing setelah adanya gempa 7 pada skala richter yang berpusat di Lombok NTB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bali Turis asal Tasmania yang tengah berlibur di Bali merasakan gempa berkekuatan 7,0 SR yang menghantam Lombok dan daerah di sekitarnya. Sebuah pengalaman tak terbayangkan ketika momen liburan berubah menakutkan.

Dave Kirkwood, tinggal di Latrobe berada di sebuah restoran di Ubud, Bali saat gempa Lombok terjadi.

"Meja-meja bergoyang, bangunan restoran juga ikut berguncang. Dalam 20 detik saja, ratusan orang berlarian ke jalan," kata Kirkwood, sesuai dilansir dari The Advocate, Selasa (7/8/2018).

Orang-orang berteriak-teriak ketakutan. Kirkwood bersama istrinya dievakuasi dari bangunan tersebut tiga kali. Ini karena terjadi adanya gempa susulan.

Kali itu, ia merasakan hanya guncangan gempa kecil yang bisa dirasakan di tanah.

"Kami berhasil selamat dari gempa yang sangat besar dan intens itu," tambah Kirkwood.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Pintu kaca dan jendela mulai retak

Pantai Nusa Dua Bali
Sejumlah wisatawan asing berada di Pantai Nusa Dua, Bali setelah gempa bumi, Senin (6/8). Aktivitas pantai Nusa Dua Bali masih ramai wisatawan asing setelah adanya gempa 7 pada skala richter yang berpusat di Lombok, NTB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Jarrod Nasiukiewicz, yang juga berasal dari Tasmania pun tengah berlibur bersama keluarganya di Seminyak, Bali. Ketika gempa terjadi, ia beserta istri dan anaknya lari ketakutan dari villa tempat mereka menginap.

Istri Nasiukiewicz, Sarah ,dan tiga anak mereka, Lachlan (7), Alex (4), dan Ryan (1) mengevakuasi diri dari villa.

"Pintu-pintu kaca dan jendela-jendela mulai retak. Saat itu, aku berlari ke kamar tidur dan menggendong Ryan yang lagi tidur. Kami semua lari ke luar dengan terburu-buru," kata Nasiukiewicz.

Ketika Nasiukiewicz melihat kembali ke villa, tiga lampu gantung di dapur berayun dari sisi ke sisi, nyaris menabrak dinding. Ada juga semburan air yang besar keluar dari kolam renang.

Tak ada kerusakan parah

Pantai Nusa Dua Bali
Sejumlah wisatawan asing berjemur di tepi Pantai Nusa Dua, Bali setelah gempa bumi, Senin (6/8). Aktivitas pantai Nusa Dua Bali masih ramai wisatawan asing setelah adanya gempa 7 pada skala richter yang berpusat di Lombok NTB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Pengalaman gempa bukan pertama kali dialami Nasiukiewicz. Di negara asalnya, Tasmania, yang berlokasi di Australia, beberapa kali gempa pernah terjadi.

Setelah gempa, tidak ada kerusakan parah yang terlihat di Seminyak, lokasi wisata di Bali yang tengah populer. Kehidupan terus berlanjut.

Nasiukiewicz mengungkapkan, rasa simpati untuk seluruh warga di Lombok, terutama yang terdampak gempa. Diharapkan mereka dapat selamat dan sembuh dari luka-luka akibat gempa.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya