Curhatan Fotografer Australia yang Tetap Tenang Hadapi Gempa Lombok

Fotografer Australia yang sedang asyik berlibur di Bali tetap berupaya tenang saat menghadapi gempa Lombok.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 08 Agu 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 08 Agu 2018, 12:00 WIB
Pantai Nusa Dua Bali
Sejumlah wisatawan asing berada di Pantai Nusa Dua, Bali setelah gempa bumi, Senin (6/8). Aktivitas pantai Nusa Dua Bali masih ramai wisatawan asing setelah adanya gempa 7 pada skala richter yang berpusat di Lombok, NTB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Bali Ketika tengah asyik menikmati sajian di sebuah restoran di Bali, fotografer asal Australia Scott Calvin merasakan gempa Lombok berkekuatan 7,0 SR pada minggu malam, 5 Agustus 2018. Meski guncangan gempa terbilang kencang, Scott tidak panik.

Scott tetap tenang merasakan guncangan gempa sembari melanjutkan makannya. Namun, suasana kian mencekam. Nyaris seluruh wisatawan yang ada di restoran berteriak panik.

ā€œSaat itu, sekitar jam 8 malam, aku berada di restoran dalam Puri Oka Motel. Lalu guncangan gempa kecil terasa, makin lama makin intens dan kencang. Tetapi aku terus makan," kata Scott, fotografer dari Manning River Times yang berlibur di Bali.

Seketika banyak orang Bali dan wisatawan lain berteriak, Scott langsung menghabiskan makan. Ia sempat mengatakan, semuanya akan baik-baik saja.

"Ya, meskipun aku tidak benar-benar tahu, apakah itu benar atau tidak. Yang pasti saat gempa, aneh rasanya merasakan tanah bergerak sampai-sampai bisa membuat kita sulit bergerak," curhat Scott dalam unggahan di status Facebook pribadinya, sebagaimana dikutip dari Manning River Times, Rabu (8/8/2018).

Ā 

Simak video menarik berikut ini:

Bantu arahkan evakuasi

Pantai Nusa Dua Bali
Wisatawan asing berlarian di tepi Pantai Nusa Dua, Bali setelah gempa bumi, Senin (6/8). Aktivitas pantai Nusa Dua Bali masih ramai wisatawan asing setelah adanya gempa 7 pada skala richter yang berpusat di Lombok NTB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Lokasi Puri Oka Motel di Jalan Puri Bagus, Sengkidu, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, ini berada di pinggir laut. Restoran tempat Scott makan terletak di luar ruangan, dekat dengan kolam renang, yang langsung menghadap pantai dan laut.

Kepanikan terus terjadi. Banyak orang yang berteriak dan saling berpelukan di luar bangunan. Beberapa dinding bangunan pun roboh.

Ketakutan kian meningkat dengan potensi ancaman tsunami.

"Kekhawatiran selanjutnya adalah tsunami. Aku bilang kepada semua orang untuk pindah ke tempat lebih tinggi, seperti beranda atas penginapan," Scott menambahkan.

Setelah gempa pertama, Scott juga merasakan adanya gempa susulan.

"Orang-orang sangat panik. Itu adalah gempa kedua. Rasanya akan sulit bila tidur sekarang," ujar Sott.

Scott juga mengingatkan kepada orang-orang untuk bersiap menghadapi gempa susulan.

10 kali gempa susulan

Pantai Nusa Dua Bali
Sejumlah wisatawan asing berjemur di tepi Pantai Nusa Dua, Bali setelah gempa bumi, Senin (6/8). Aktivitas pantai Nusa Dua Bali masih ramai wisatawan asing setelah adanya gempa 7 pada skala richter yang berpusat di Lombok NTB. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Scott menegaskan, kira-kira ada 10 gempa susulan yang ia rasakan sepanjang malam. Tanah pun bergerak-gerak.

Pengalaman dramatis gempa tidak membuat Scott ingin bergegas pulang ke negara asalnya. Ia dijadwalkan kembali ke Australia pada 18 Agustus 2018.

Sayangnya, sang kekasih membatalkan rencana perjalanan ke Bali untuk menemui Scott. Adanya gempa Lombok tentunya menjadi penyebab pembatalan perjalanannya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya