Lagi, Paskibraka dari Gorontalo Jadi Danpok 8 Selama Tiga Tahun Berturut-turut

Selama tiga tahun berturut-turut, Paskibraka dari Gorontalo dipercaya mengemban tugas sebagai Komandan Kelompok (Danpok) 8 pada upacara HUT RI 17 Agustus di Istana Negara.

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 17 Agu 2018, 16:30 WIB
Diterbitkan 17 Agu 2018, 16:30 WIB
Paskibraka 2018
Tahun ini, Paskibraka asal Gorontalo, Muhamad Ikbal Machmud yang jadi Danpok 8 dari tim Nusa di upacara pengibaran bendera pusaka.

Liputan6.com, Jakarta Selama tiga tahun berturut-turut, Paskibraka dari Gorontalo dipercaya mengemban tugas sebagai Komandan Kelompok (Danpok) 8 pada upacara HUT RI 17 Agustus di Istana Negara.

Tahun 2016, Paskibraka bernama Dandi Duhe yang didapuk mengomandani kelompok inti yang digawangi Nilam Sukma Pawening (Pembawa Baki), Muhammad Akbar (Penggerek), dan Aditya Ersyah (Penggerek) dari kelompok Arjuna pada upacara penurunan bendera.

Tahun lalu, giliran wakil Gorontalo bernama Alvin Abbas yang melanjutkan tongkat estafet dari Duhe. Hanya saja, Alvin dan grupnya harus jadi tim pengibar untuk upacara sore hari.

Rupanya, Dewi Fortuna masih berpihak pada Paskibraka dari Gorontalo. Kali ini, Muhamad Ikbal Machmud yang jadi Danpok 8 dari tim Nusa di upacara pengibaran bendera pusaka.

Setelah diusut, diketahui bahwa Paskibraka Alvin dan Ikbal adalah senior-junior dari SMA yang sama, SMA N 1 Gorontalo. 

 

*Update terkini Asian Games 2018 mulai dari Jadwal Pertandingan, Perolehan Medali hingga informasi terbaru dari Arena Pesta Olahraga Terbesar Asia di Sini.

 

Kado untuk Sekolah

Paskibraka 2018
Terpilihnya Ikbal sebagai danpok 8 jadi kado bagi sekolahnya yang juga berulang tahun pada hari yang sama dengan HUT ke-73 RI.

Pencapaian yang diraih Ikbal, semata-mata bukan buat diri sendiri maupun orangtua, melainkan sebagai kado bagi sekolahnya yang juga berulang tahun pada hari yang sama dengan HUT ke-73 RI.

"Ini buat kado sekolahku yang berulang tahun ke-43," ujar Ikbal kepada Diary Paskibraka.

Menurut Paskibraka kelahiran Gorontalo, 2 September 2003 ini, dirinya belum mampu mengikuti jejak sang senior yang menghadiahi sekolahnya dengan maju sebagai Ketua OSIS.

"Aku belum bisa kayak dia. Kalai boleh milih, aku enggak mau jadi Ketua OSIS. Berat, aku nggak sanggup, biar Alvin saja," kata Ikbal meniru gaya berbicara Dilan.

Lebih lanjut, Ikbal tak menyangka bahwa dirinya bisa menjadi Danpok 8. Sebuah tugas yang dinilainya tidak ringan.

"Jadi danpok suara harus lantang. Seluruh anggota yang ada di kelompokku harus bisa mendengar suara dan aba-abaku. Kalau akunya enggak tegas, kelompokku enggak bisa tampil maksimal," ujar Ikbal

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya