Liputan6.com, Jakarta Viral di media sosial sebuah foto seorang kontingen asal Tiongkok sedang memegang santan kemasan.
Warganet yang melihat foto itu dari unggahan akun @rlthingy berkomentar sambil menerka-nerka, kemungkinan besar sang atlet mengira bahwa santan kemasan tersebut adalah air kelapa.
Santan bagi masyarakat umum lebih dikenal sebagai penambah bumbu masakan, tapi di kalangan atlet sebenarnya bukan sesuatu yang dianggap aneh.
Advertisement
"Buat kita memang aneh. Namun, kita sadar tidak, kalau lagi minum cendol atau cincau pasti ada tambahan santan? Nah, sebenarnya kurang lebih sama," kata ahli spesialis kedokteran olahraga, dr Michael Triangto SpKO, saat dihubungi Health Liputan6.com pada Senin, 27 Agustus 2018.
Menurut Michael, santan tidak lebih dari susu. Bahkan, kalori dari santan lebih kecil dari susu. "Santan itu kurang lebih tambahan kalori dari sumber nabati. Persis kaya susu."
Bila kita melihat ada seorang atlet yang minum santan, Michael mengimbau agar tidak dipandang aneh karena itu hal yang biasa saja.
"Buat apa dipandang aneh? Kita saja selain minum susu sapi, ada juga yang minum kuda liar. Dapat dari mana coba susu kuda liar itu? Biasa saja sebenarnya," ujarnya.
Baca Juga
Kandungan pada Santan
Sementara, ahli pangan dari Institut Pertanian Bogor (IPB), Prof Dr Ir Purwiyatno Hariyadi MSc menjelaskan, secara umum santan kelapa itu mengandung zat gizi tinggi lemak.
Kandungan lemak dari santan mencapai 20 sampai 30 persen tergantung takaran air yang ditambahkan saat proses pembuatan.
"Kalau rumah tangga biasanya sebesar itu karena air yang digunakan banyak. Namun, kalau untuk industri komersial, biasanya 25 sampai 30 persen ke atas karena takaran air yang sedikit," kata Prof Hariyadi.
Lebih lanjut, kandungan lemak yang tinggi berarti kandungan energinya juga tinggi. Secara fisiologis, santan merupakan sumber energi yang cepat diproses.
Kandungan lemaknya bahkan lebih besar dari sumber zat gizi lainnya.
"Misal, satu gram protein itu sama dengan empat kilo kalori. Sedangkan satu gram lemak sama dengan sembilan kilo kalori," kata dia.
Prof Hariyadi, menjelaskan, lemak pada kelapa merupakan sumber asam lemak rantai medium yang baik untuk meningkatkan kinerja.
Sehingga tidak perlu khawatir jika lemak tersebut akan meningkatkan kadar lemak di dalam tubuh, karena metabolisme tubuh manusia akan cepat menggunakannya sebagai bahan bakar.
Advertisement