Liputan6.com, Jakarta Berawal dari hobi makan, Prathama Gilang Wagiono Putra (29), yang seorang dokter umum mulai menjajal menjadi food blogger sejak Februari 2014. Pertanyaan, ‘Hobi makan kenapa enggak disalurkan saja?’ rupanya cukup menggelitik benaknya. Akhirnya, ia mencoba me-review makanan lewat chat BlackBerry Messanger (BBM) dengan ganti foto profil.
Baca Juga
Advertisement
Semakin lama, Gilang berpikir, kalau mengunggah foto makanan lewat BBM saja, hanya teman-teman saja yang melihat. Ia mulai me-review makanan melalui akun Instagram @makansampaikenyang dan juga menjadi food vlogger Youtube pada tahun 2017. Dalam me-review makanan, Gilang bebas me-review apa saja yang dimakan.
“Misalnya, semalam makan nasi gila Menteng. Ya aku update Story Instagram. Basic (pada dasarnya) aku hobi makan, jadi apa saja yang aku makan ya aku post (unggah). Pantangan ada, aku kolesterol tinggi, tapi aku nakal. Makan apa aja,” tawa Gilang saat berbincang santai dengan Health Liputan6.com kala dokter muda itu berkunjung ke Kantor KapanLagi Youniverse (KLY), Cikini, Jakarta, ditulis Jumat (7/9/2018).
Soal urusan makan, Gilang mengakui konsumsi makanan tergantung suasana hati (mood). Ia pernah sempat berhari-hari makan sushi dan fast food--makanan cepat saji yang sebelumnya sudah dilakukan proses pengolahan tahap awal sehingga saat ada pesanan hanya melanjutkan proses pengolahan lanjutan yang waktunya relatif lebih cepat. Yang terbaru, kini ia lagi suka makan all you can eat (makan sepuasnya).
“Lagi ngidam aja pokoknya. Di all you can eat, aku pengen makan daging dan daging. Aku makan mood-mood-an sih. Makan berhari-hari gitu sampai kapan berhenti? Sampai mood aku hilang (soal makanan),” Gilang melanjutkan.
Jika bepergian ke mana-mana, Gilang akan membawa kamera mirrorles. Ada perbedaan yang ia rasakan saat membawa kamera mirrorles.
“Dulu masih aneh, kok bawa kamera mirrorles buat foto makanan. Sekarang mah bawa ya bawa aja. Buat mereka (pengelola restoran/kafe/tempat makan) enggak apa. Soalnya fotonya bakal di-posting Instagram juga. Secara enggak langsung promosiin mereka juga kan,” ujar Gilang yang kini sudah memiliki 61,8 ribu pengikut di Instagram.
Simak video menarik berikut ini:
Pernah makan jangkrik
Selama menjadi food vlogger, Gilang pernah mencicipi makanan aneh, yakni jangkrik. Pada waktu ke Yogyakarta, ia diajak temannya ke sebuah kedai jangkrik goreng di pinggir jalan.
“Ya, udah beli (jangkrik goreng). Katanya sih makanan khas daerah sana. Rasanya kayak udang kering, tapi makannya sambil ‘jijik' gitu karena bentuknya masih benar-benar jangkrik. Terpaksa nyobain dikit,” ujar Gilang, yang sehari-hari berpraktik di RSUD Kota Depok, Jawa Barat dengan wajah mengernyit.
Jangkrik goreng yang dibeli Gilang akhirnya dihabiskan temannya yang orang bule. Teman Gilang yang bule itu berkebangsaan Jerman, yang tinggal di Yogya sudah bertahun-tahun.
“Dia doyan makan jangkrik, malah sama kuat makan pedas,” Gilang melanjutkan.
Advertisement
Trik makan all you can eat
Dari pengalamannya me-review makanan dan bepergian dari satu restoran ke restoran lain, Gilang punya trik makan all you can eat. Ia makan daging terlebih dahulu, lalu makan nasi.
“Kalau makan all you can eat, makan daging dulu. Daging itu lama banget bikin kita kenyang. Habis makan daging, baru deh makan nasi. Nah, kalau sayur justru bikin cepat kenyang,” beber Gilang.
Ketika ia harus bepergian ke beberapa restoran dan mencoba banyak makanan. Gilang juga punya trik agar tetap bisa makan dengan nyaman dan tidak terlalu kenyang.
“Kalau diundang makan di restoran hidangan makanan banyak, bisa sampai lima jenis makanan. Kalau aku makan semua kan gendut. Untuk ngakalinnya, aku makan seperempat aja atau saling sharing (berbagi) dengan teman. Jadi, kita bisa coba cicip tanpa harus makan semuanya,” ungkap dokter yang tinggal di Kota Depok, Jawa Barat.