Menutup Luka dengan Plester, Cara Benar atau Keliru?

Ini kata dokter tentang cara tepat menangani luka.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Sep 2018, 15:00 WIB
Diterbitkan 12 Sep 2018, 15:00 WIB
Kepala Diplester Olivier Giroud
Cedera, dahi penyerang Timnas Prancis, Olivier Giroud diplester. (AP/Pavel Golovkin)

Liputan6.com, Jakarta Sebagian orang menyarankan untuk menutup luka dengan plester, sebagian tidak. Yang mengatakan tidak alasannya karena luka jadi lembap dan basah, sehingga menghambat kesembuhan.

Menurut dokter yang pakar dalam penanganan luka, Adisaputra Ramadhinara, sesungguhnya ada manfaat bila luka ditutup dengan cara yang tepat.

Pada 1962, telah dilakukan penelitian yang membuktikan bahwa pada keadaan lembap, proses penyembuhan luka bisa berlangsung lebih optimal. Hal ini mengubah total paradigma yang keliru selama ini mengenai anggapan bahwa luka kering akan lebih cepat sembuh.

“Setelah dibersihkan luka perlu ditutup untuk menjaganya tidak terkena kuman dari luar, dan setiap kali mengganti plester, sebaiknya luka dibersihkan kembali terlebih dahulu,” ungkap Adisaputra saat ditemui di acara Hansaplast di Jakarta beberapa waktu lalu.

 

 

Saksikan juga video menarik berikut:

Jangan asal-asalan membersihkan luka

Luka Gores
Ilustrasi Luka Gores (iStockphoto)​

Pastikan sebelum menggunakan plester, luka dibersihkan dengan tepat.  Bila tidak dibersihkan dengan tepat luka sederhana akan menjadi melebar dan terjadi infeksi.

“Biasanya luka sederhana disepelekan, tahu-tahu jadi lebih besar, malah komplikasi. Maka dari itu, step pengobatan pun harus benar seperti mulai dari membersihkan luka menggunakan antiseptik yang efektif dan anak untuk kulit,” tutupnya.

 

Penulis: Anisha Saktian Putri

Sumber: Vemale.com

 

 

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya