Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita 53 tahun mendonorkan ginjal, paru-paru, jantung, serta levernya pada beberapa pasien sebelum tutup usia karena stroke pada 2007. Sayang, tindakan mulia itu berujung nestapa. Para penerima donor dari wanita itu terkena kanker.
Rupanya, dokter yang menangani proses donor tak menyadari adanya sel kanker di organ-organ vital yang didonorkan.
Baca Juga
Empat dari lima penerima donor meninggal dalam kurun waktu enam tahun, catat American Journal of Transplantation. Tiga diantaranya meninggal dunia setelah terkena kanker payudara yang menyebar ke bagian organ yang sehat.
Advertisement
Sementara itu, pasien yang mendapat donor jantung meninggal karena sepsis, yakni kondisi ketika tubuh melawan organnya sendiri sebagai upaya memerangi infeksi.
Kasus donor yang berujung menyebarnya sel kanker ini merupakan mimpi buruk. Tapi para ahli mengatakan, kasus transplantasi organ yang menyebabkan seseorang terkena kanker sangat jarang terjadi, perbandingannya 1:10 ribu, melansir laman New York Post, Jumat (14/9/2018).
Â
Kasus jarang terjadi
Kasus tak biasa ini diungkap oleh University of Tubingen, Jerman dan VU University Medical Center di Amsterdam, Belanda. Para peneliti mengatakan, pasien pertama yang jatuh sakit akibat transplantasi itu adalah seorang wanita 42 tahun yang menerima donor paru.
Wanita itu meninggal pada 2009 setelah mengidap kanker yang menyebar hingga ke tulang dan levernya.
Setelah kasus tersebut, tes pun segera dilakukan terhadap para penerima donor lain seperti wanita 62 tahun yang menerima ginjal kiri serta pria 32 tahun penerima ginjal kanan. Pria tersebut berhasil bertahan hidup, namun wanita 62 tahun meninggal dua bulan setelah didiagnosis kanker lever di 2014.
Penerima donor berikutnya yang juga meninggal karena kanker payudara adalah wanita 59 tahun yang menerima lever. Tumor pada wanita itu ditemukan pada 2011, tapi dia menolak mendapatkan donor baru hingga akhirnya meninggal tiga tahun kemudian. Penyakit yang dideritanya terdeteksi sebagai kanker payudara meski awalnya muncul di organ lain.
Para penulis laporan penelitian mengatakan, "Kasus luar biasa itu menunjukkan bahwa seringkali konsekuensi fatal seperti kanker payudara bisa menimpa para penerima donor dan menyarankan bahwa harapan hidup bisa diperpanjang dengan membuang organ donor serta pemulihan daya tahan tubuh."
Advertisement