Kenapa Anak dengan Penyakit Jantung Bawaan Bisa Kerdil?

Inilah yang menyebabkan anak dengan penyakit jantung bawaan tidak bisa tumbuh maksimal alias kerdil

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 02 Okt 2018, 10:00 WIB
Diterbitkan 02 Okt 2018, 10:00 WIB
Lidah bayi (iStock)
Ilustrasi anak dengan penyakit jantung bawaan (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Anak dengan penyakit jantung bawaan (PJB) berisiko stunting karena mereka sulit menelan makanan. Belum lagi adanya pembatasan cairan sehingga pasien PJB butuh penatalaksanaan nutrisi yang berbeda dari anak yang lain.

Konsultan Nutrisi dan Penyakit Metabolik Anak, Klara Yuliarti, menekankan bahwa salah satu dampak dari penyakit jantung bawaan adalah ancaman terjadinya malnutrisi yang berujung buruknya proses pertumbuhan dan perkembangan si Kecil.

Secara garis besar, kata Klara, ada tiga penyebab malnutrisi pada anak yang jarang orang tahu; masukan kalori yang tidak adekuat, absorbsi dan pemanfaatan yang tidak efisien, dan peningkatan kebutuhan energi (kalori).

Klara, menambahkan, saat ini prevalensi malnutrisi pada anak dengan penyakit jantung bawaan bisa mencapai 70 persen.

Menurut dia, pasien penyakit jantung bawaan memerlukan asupan nutrisi yang agresif dan makanan tinggi kalori.

"Pemberian nutrisi enteral dan parenteral yang tepat, dan pemantauan rutin menggunakan grafik pertumbuhan yang sesuai, dapat membantu anak dengan penyakit jantung bawaan terhindar dari kondisi serius seperti malnutrisi dan stunting," ujarnya dikutip dari keterangan pers yang diterima Health Liputan6.com pada Senin (1/10/2018).

Simak Video Menarik Berikut Ini

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya