Kemenkes Segera Kirim 2 Ton Makanan untuk Ibu Hamil dan Balita Gempa Palu-Donggala

Kementerian Kesehatan RI akan segera mengirimkan 2 ton makanan tambahan untuk ibu hamil dan balita korban Gempa Palu-Donggala.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 03 Okt 2018, 13:00 WIB
Diterbitkan 03 Okt 2018, 13:00 WIB
Gempa Palu dan Donggala
Menteri Kesehatan RI Nila Moeloek mengatakan, kiriman 2 ton makanan tambahan untuk ibu hamil gempa Palu dan Donggala segera dilakukan. (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat, Kementerian Kesehatan R)

Liputan6.com, Palu, Sulawesi Tengah Menteri Kesehatan RI Nila Farid Moeloek turut menginstruksikan pengiriman makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita korban gempa Palu dan Donggala, Sulawesi Tengah. Ibu hamil dan balita perlu diperhatikan.

Untuk itu, Kementerian Kesehatan RI akan segera mengirimkan bantuan makanan tambahan bagi ibu hamil dan balita gempa Palu dan Donggala sebanyak 2 ton.

"Dua ton makanan tambahan itu terdiri dari 1 ton makanan tambahan untuk balita dan 1 ton untuk ibu hamil," kata Menkes Nila, sesuai rilis yang diterima Health Liputan6.com, Rabu (3/10/2018).

Persiapan logistik itu pun sudah siap dibawa ke Palu. Saat ini, logistik untuk korban gempa Palu dan Donggala masih berada di Makkasar, Sulawesi Selatan. Tinggal menunggu keberangkatan ke Palu.

 

 

Simak video menarik berikut ini:

Obat-obatan dan tim kesehatan

Sejumlah bantuan logistik untuk korban gempa Palu dipusatkan di Asrama Haji Sudiang, Makassar (Liputan6.com/ Eka Hakim)
Sejumlah bantuan logistik untuk korban gempa Palu dipusatkan di Asrama Haji Sudiang, Makassar (Liputan6.com/ Eka Hakim)

Untuk stok obat-obatan korban gempa Palu dan Donggala juga sudah cukup, tapi Kementerian Kesehatan juga tetap mengirimkan tambahan obat-obatan.

“Obat-obatan sebetulnya cukup, tetapi untuk selanjutnya pasti akan dibutuhkan lebih banyak. Kami juga tetap akan support dari pusat, termasuk yang sangat diperlukan itu ATS (anti tetanus serum). Obat dari pusat juga sudah ada di (bandara) Halim Perdanakusuma,” tutur Menkes Nila.

Pelayanan kesehatan dari tim kesehatan gencar dilakukan. Tim Kesehatan ada yang membawa genset dengan cadangan bahan bakar sendiri, tabung oksigen yang sudah terisi.

Dalam pelaksanaan penanganan korban gempa di lapangan, Kementerian Kesehatan berkoordinasi dengan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Balai Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pencegahan Penyakit (BTKL-PP) Makassar--salah satu unit pelaksana teknis Kementerian Kesehatan.

Koordinasi itu dengan mengirimkan lebih dari 1.000 penjernih air untuk dapat menjernihkan 70 liter air.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya