Rumah Tangga Bahagia, Salah Satu Kunci Panjang Umur

Jika kehidupan rumah tangga bahagia, 20 persen kemungkinan lebih rendah untuk meninggal di usia relatif muda.

oleh Liputan6.com diperbarui 06 Okt 2018, 06:00 WIB
Diterbitkan 06 Okt 2018, 06:00 WIB
Hubungan cinta pasangan bahagia (iStock)
Ilustrasi hubungan cinta pasangan bahagia (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Pasangan yang menjalani rumah tangga bahagia memiliki sekitar 20 persen kemungkinan lebih rendah untuk meninggal di usia relatif muda. Hasil studi ini dicantumkan dalam Jurnal Health Psychology.

Disebutkan faktor-faktor yang menghubungkan antara rumah tangga bahagia dan kondisi panjang umur yakni hasil kesehatan yang selalu baik, mulai dari kondisi jantung yang prima hingga kadar kolesterol dalam tubuh yang berada pada batas normal. Hal ini tentunya bisa tercapai berkat pola hidup sehat dan bebas dari beban pikiran.

Kesimpulan tersebut diperoleh berdasarkan pada wawancara lebih dari 19.000 orang menikah yang berpartisipasi dalam sebuah survei pada tahun 1978 hingga 2010.

Partisipan diminta untuk mengisi kuesioner tingkat kebahagiaan dan kualitas pernikahan mereka, lalu peneliti melacak kesehatan dan kelangsungan hidupnya hingga 2014.

Responden dengan pernikahan yang bahagia terbukti memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil meninggal di usia muda dibandingkan dengan responden yang mengaku pernikahannya tidak begitu bahagia. Hasil penelitian ini termasuk akurat, bahkan setelah disesuaikan dengan usia, jenis kelamin, ras, pendidikan dan wilayah geografis.

 

Saksikan juga video menarik berikut:

 

Pernikahan, hidup jadi lebih bermakna

Pernikahan Nikah Menikah
ilustrasi Foto Pernikahan (iStockphoto)

Menurut Mark Whisman, peneliti dari University of Colorado Boulder, salah satu hal yang membuat hubungan harmonis dalam pernikahan dapat meningkatkan kesehatan. Biasanya akan muncul dorongan dari pasangan untuk menjalankan kebiasaan sehat seperti mengonsumsi makanan sehat, rajin olahraga dan rutin periksa ke dokter.

Hal ini biasanya terjadi karena pasangan yang menikah ingin hidup bersama lebih lama atau ingin memiliki dan membesarkan anak di lingkungan yang sehat.

Hal ini juga berlaku untuk sisi psikologis. Whisman menjelaskan bahwa secara umum, pernikahan dapat memberikan hidup yang lebih bermakna dan merasa terlindungi. Dengan demikian, pasangan yang hidup bahagia juga akan terhindar dari kemungkinan stres atau depresi.

"Faktor psikologis semacam ini sangat mungkin memengaruhi kesehatan, khususnya pada kesehatan mental. Sebab, kesehatan mental juga akan berhubungan dengan kesehatan fisik,” kata Whisman. Dengan psikis yang sehat, tubuh pun menjadi lebih sehat.

 

Penulis: Bobby Agung Prasetyo

Sumber: Klikdokter

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya