Kedai Kopi Ini Gunakan Bahasa Isyarat untuk Layani Pelanggan

Gerai Starbucks ini yang pertama di Amerika Serikat yang mempekerjakan karyawan difabel serta melayani pelanggan difabel, setelah sebelumnya buka di Malaysia pada 2016.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 26 Okt 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 26 Okt 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi Starbucks. (AP)
Ilustrasi Starbucks. (AP)

Liputan6.com, Jakarta Starbucks membuka gerai pertamanya yang melayani orang-orang tuli di Amerika Serikat. Hal ini jelas membantu mereka yang memiliki kondisi tersebut, setidaknya di Washington DC.

Melansir USA Today pada Jumat (26/10/2018), gerai Starbucks tersebut adalah yang pertama dikelola oleh karyawan yang sebagian besar tuli, serta mereka yang mampu berkomunikasi dengan bahasa isyarat.

Mereka menyebutnya dengan Signing Store dan berlokasi di dekat Universitas Gallaudet di Washington. Starbucks merekrut sebanyak 25 orang di seluruh negeri Paman Sam yang memiliki kemampuan bahasa isyarat.

"Semua penghalang hilang dari kemampuan berkomunikasi, atau dari orang-orang yang mampu menunjukkan keahlian dan memamerkan bakat yang mereka miliki," kata Manajer Senior untuk Aksesibilitas di Starbucks, Marthalee Galeota dalam sebuah pernyataan.

"Kami pikir toko ini merayakan budaya hubungan manusia dalam tingkat yang mendalam," tambahnya. 

 

Saksikan juga video menarik berikut ini:

Kesempatan Karir bagi Orang Tuli

Starbucks
Mahasiswi jurusan penerjemah bahasa isyarat, Nikolas Carapellatti (kiri) berbincang dengan mahasiswi tuna rungu Rebeca Witzofsky di luar kafe Starbucks yang pertama menyediakan layanan bahasa isyarat, di Washington DC, 23/10/2018. (AFP via VOA Indonesia)

Signing Store Starbucks sendiri pertama kali dibuka di Malaysia pada 2016. Konsep ini menjadi dasar perusahaan asal Seattle itu untuk mendirikan gerai serupa di AS.

"Format toko yang unik mempromosikan aksesibilitas dan menawarkan kesempatan karir bagi penyandang tuli dan kesulitan pendengaran," tulis pernyataan mereka pada Juli 2018, ketika mengumumkan rencana tersebut.

Barista di toko tuli mereka menggunakan celemek berbahasa isyarat yang juga disulam oleh pemasok tulis. Mereka semua bisa berkomunikasi dalam bahasa isyarat dan mengenakan pin "I Sign".

Toko ini juga dilengkapi dengan layar digital dan pencatat, serta konsol pemesanan dengan kibor dua arah. Sehingga, pelanggan dan karyawan bisa melakukan komunikasi ketik bolak- balik.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya