Pilot Lion Air JT 610 Bhavye Suneja Jadi Inspirasi Adik untuk Seperti Sang Kakak

Semasa hidup, pilot pesawat naas Lion Air JT 610, Bhavye Suneja dikenal sebagai pria yang selalu tersenyum

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 30 Okt 2018, 12:00 WIB
Diterbitkan 30 Okt 2018, 12:00 WIB
Terungkap, Ini Sosok Pilot Pesawat Lion Air yang Jatuh di Karawang
Capt. Bhavye Suneja (Bhavye Suneja/facebook.com)

Liputan6.com, Jakarta Tak hanya keluarga korban jatuhnya Lion Air JT 610 di Indonesia yang berduka. Satu keluarga di India juga mungkin tidak bisa menerima kenyataan bahwa putra mereka ikut menjadi korban kecelakaan tersebut.

Keluarga dari pilot Lion Air JT 610 Bhavye Suneja padahal sedang sangat bersemangat untuk menunggu pria 31 tahun itu pulang ke rumah. Mereka bersiap untuk merayakan Diwali.

Naas, Senin, 29 Oktober 2018, kejadian tersebut terjadi. Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di laut Jawa setelah beberapa menit lepas landas. Kejadian tersebut seakan memupuskan harapan keluarga tersebut bertemu dengan Suneja.

Mengutip News18.com pada Selasa (30/10/2018), keluarga Suneja segera memantau berita tersebut di televisi. Sang ibu, Sangeeta hanya bisa menangis. Dengan tangan terlipat, dia meminta awak media yang berkumpul di luar kediaman mereka.

"Tolong doakan kami," ujar Sangeeta.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

 

 

Menginspirasi Sang Adik untuk Menjadi Pilot

Terungkap, Ini Sosok Pilot Pesawat Lion Air yang Jatuh di Karawang
Capt. Bhavye Suneja dan istri (Bhavye Suneja/facebook.com)

Semasa hidup, Bhavye dipandang sebagai sosok "anak manis". Mereka yang melihatnya tumbuh sangat terkejut mendengar berita tersebut yang terjadi tiba-tiba.

"Anak perempuan saya belajar dengan Bhavye di sekolah. Hari ini, dia memanggil saya dari Dubai dan mengatakan, 'Bhavye meninggal' dan mengungkapkan keterkejutannya," kata seorang tetangga bernama P K Sinha.

Menurut Sinha, ayah Bhavye telah mencoba memasang keberanian dan tidak menangis. Namun, dia tahu apa yang sesungguhnya dirasakan olehnya.

Pekerjaan Bhavye menjadi inspirasi bagi sang adik perempuan, Ruhaani. Sinha mengatakan, sama seperti sang kakak, adiknya juga ingin menjadi seorang pilot.

Menurut tetangga lainnya, Renu Nagpal, Bhavye rencananya akan kembali pada 5 November.

"Ruhaani dan putri saya adalah teman sekolah dan dia di sini sampai larut malam pada hari Minggu membahas tentang rencana kakaknya dan Diwali," kata Nagpal.

 

Pria yang Selalu Tersenyum

Rita/Liputan6.com
Pesawat Lion Air yang jatuh regitrasi PK-LQP jenis Boieng 737 MAX 8 jatuh di Kawarang. (Humas Lion Air)

Kalicharan, seorang tukang cuci yang sudah mengenal keluarga tersebut selama 25 tahun mengatakan, Bhavye adalah orang yang selalu tersenyum.

"Beberapa orang baik, beberapa sangat baik. Keluarga ini sangat baik," ujarnya.

Berdasarkan profil LinkedIn-nya, Bhavye sudah bekerja untuk Lion Air sejak Maret 2011. Dia sempat menjadi trainee bersama Emirates antara September dan December 2018.

Bhavye menikah pada 2016 dan tinggal di Jakarta bersama istrinya Garima Sethi, mantan manajer di Indian Express.

Setelah menyelesaikan studinya di Ahlcon Public School di Mayur Vihar, Bhavye menerima lisensi terbangnya pada 2009. Ayahnya, Gulshan Sukheja adalah seorang akuntan dan ibunya, Sangeeta bekerja untuk Air India.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya