Olahraga 52 Jam Bikin Otak Sehat dan Pikiran Tajam

Olahraga hanya sekitar empat jam dalam seminggu saja sudah cukup untuk membuat otak tetap sehat

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 05 Nov 2018, 18:00 WIB
Diterbitkan 05 Nov 2018, 18:00 WIB
Ilustrasi Tai Chi (iStockphoto)
Durasi olahraga ini bisa bikin pikiran tetap tajam (Ilustrasi iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Tak cuma sehat, olahraga juga bisa membuat pikiran tetap tajam dan mental terjaga. Paling tidak, apabila dilakukan secara teratur dengan jangka waktu tertentu.

Sebuah penelitian mengklaim bahwa 52 jam olahraga selama enam bulan, atau sekitar 4 jam dalam seminggu, membantu Anda mempertahankan kesehatan mental. Durasi ini jelas tidak terlalu banyak, mengingat seseorang bisa berolahraga lebih dari itu.

Mengutip Indiatimes pada Senin (5/11/2018), penelitian yang diterbitkan di Journal of Neurology and Clinical Practice adalah sebuah bukti bahwa olahraga tidak hanya menyehatkan secara fisik. Bahkan, Anda bisa mendapatkan manfaatnya dengan berolahraga selama 52 jam dalam enam bulan.

Alasan lain mengapa olahraga mampu menjaga otak tetap tajam adalah efek positif dari aktif bergerak secara keseluruhan. Salah satunya termasuk mengurangi kerusakan yang terkait dengan usia. 

 

Simak juga video menarik berikut ini:

Hormon Osteokalsin

Ilustrasi olahraga
Olahraga mampu meningkatkan kesehatan otak (iStockphoto)

Para peneliti telah mengidentifikasi hormon tulang alami yang berpotensi membalikkan hilangnya memori di otak yang menua dengan olahaga. Sebuah studi tentang hormon osteokalsin memberi wawasan baru tentang bagaimana perubahan gaya hidup seperti olahraga, secara positif berpengaruh pada otak.

"Hampir semua orang akan kehilangan memori yang berkaitan denga usia dalam hidup mereka. Jadi sangat penting untuk memahami penyebabnya dan mengidentifikasi cara untuk meredakannya," kata Eric R. Kandel, Profesor di Columbia University, Amerika Serikat.

"Dengan studi saat ini, kita tidak hanya membangun pemahaman yang mendetail tentang bagaimana kehilangan memori yang berkaitan dengan usia berasal dari otak. Kami telah menunjukkan bagaimana osteokalsin berinteraksi dengan protein kunci di otak untuk meningkatkan memori," jelasnya.

Sebuah penelitian lain yang terbit di Schizophrenia Bulletin bahkan menyebutkan, kesehatan otak bisa terlihat dari kekuatan otot atau genggaman tangan.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya