Indonesia Jadi Tuan Rumah Global Health Security Agenda 2018

Indonesia menjadi tuan rumah Global Health Security Agenda (GHSA) 2018 yang digelar di Bali pada 6-8 November 2018.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 06 Nov 2018, 06:15 WIB
Diterbitkan 06 Nov 2018, 06:15 WIB
Global Health Security Agenda
Indonesia jadi tuan rumah Global Health Security Agenda (GHSA) 2018 yang digelar pada 6-8 November di Bali. (Biro Komunikasi dan Pelayanan Masyarakat Kementerian Kesehatan RI)

Liputan6.com, Jakarta Indonesia didapuk sebagai tuan rumah Global Health Security Agenda (GHSA) 2018 yang digelar di Bali Nusa Dua Convention Center pada 6-8 November 2018. Acara tersebut kelima kalinya diselenggarakan, setelah sebelumnya digelar di Uganda.

GHSA 2018 merupakan bagian dari pendekatan One Health untuk menangkal penyebaran penyakit. Dalam pelaksanaan GHSA 2018, setiap perwakilan dari 65 negara akan berdialog tentang upaya penguatan kesehatan di negaranya masing-masing.

"Acara berupa dialog antar negara untuk mewujudkan pelaksanaan One Health dan bekerjasama menangkal dan mencegah penyakit," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan RI Anung Sugihantono di Kementerian Kesehatan, Jakarta, ditulis Selasa (6/11/2018).

Penguatan antar negara terhadap pencegahan penularan penyakit penting dilakukan. Strategi apa saja yang tiap negara untuk mencegah zoonosis (penyakit yang ditularkan hewan ke manusia dan sebaliknya, seperti rabies dan flu burung).

 

 

Saksikan video menarik berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Jalin kemitraan antar negara

Global Health Security Agenda
Global Health Security Agenda (GHSA) 2018 yang digelar pada 6-8 November di Bali untuk menjalin kemitraan antar negara tangkal penyakit. (Liputan6.com/Fitri Haryanti Harsono)

Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kesehatan, Acep Somantri menambahkan, GHSA 2018 juga bertujuan menjalin kemitraan antar negara secara global

"Ini sebagai inisiatif negara untuk meningkatkan kapasitas kesiapan keamanan kesehatan," tambahnya.

Penguatan kesehatan negara meliputi penguatan di surveilans, identifikasi dan diagnostik penyakit, dan penanganan terhadap penyakit yang ditularkan hewan ke manusia. Pelayanan rumah sakit dan puskesmas menghadapi penyakit zoonosis juga dikuatkan.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya