Liputan6.com, Jakarta Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) akan menjadi tuan rumah Pertemuan Tingkat Menteri Global Health Security Agenda (GHSA) di Bali Nusa Dua Convention Center 2, Bali, pada 6 sampai 8 November 2018.
"Ini adalah penyelenggaraan ke-5. Dibentuknya sejak 2014," kata Kepala Biro Kerjasama Luar Negeri Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, Acep Somantri.
Baca Juga
Pertemuan 15 negara yang tergabung dalam Zoonotic Diseases Action Package (ZDAP), jelas Acep, merupakan suatu gerakan atau inisiatif bersama secara global, dalam menyiapkan dunia yang lebih aman dan lebih siap dalam menghadapi kesehatan global.
Advertisement
Menurut dia, dunia saat ini mengalami kecenderungan peningkatan penyakit-penyakit baru, dan penyakit-penyakit yang timbul kembali.Â
SARS yang terjadi pada 2004, misalkan, yang diyakini merupakan suatu pertumbuhan dari yang pernah terjadi pada 1918, yang mengakibatkan 50 juta orang meninggal dunia.Â
"Kemudian Ebola. Itu juga bukan suatu penyakit yang baru, karena sebelumnya pernah terjadi di Afrika," kata dia kepada Health Liputan6.com di Nusa Dua Bali pada Senin, 5 November 2018.
"Tapi yang menarik adalah perkembangan-perkembangan penyakit baru ini tingkat ancaman kematiannya lebih tinggi dan penyebarannya yang lebih cepat berpotensi menjadi pandemi," kata Acep menambahkan.
Dunia, lanjut Acep, perlu menyikapinya secara strategis bagaimana supaya hal serupa 1918, SARS 2003, flu burung 2004 dan Ebola di 2014.
Kemenkes RI ingin tingkatkan kemitraan global
Pada pertemuan tahunan dan tertinggi ini, Kemenkes RI ingin meningkatkan kemitraan global, karena Acep menilai bahwa inilah momentum yang tepat untuk meningkatkan kerjasama secara global.
"Selama 5 tahun ini kita tata tahap demi setahap bagaimana mempersiapkan kapasitas negara melalui multi stakeholder meningkatkan action package," ujarnya.
Guna penguatan kemitraan global, Kemenkes juga berupaya untuk memperkuat platform regional.Â
"Nah, kita Indonesia, sebagai bagian dari Asean, kita akan lakukan itu," kata Acep.
Aksinya, akan diadakan working luncheon atau tukar pikiran para menteri kesehatan Asean, guna mempersiapkan negara Asean dalam menghadapi ancaman keamanan kesehatan di kawasan ini.
"Come up dengan satu gagasan bahwa kita perlu membangun platform regional, yang sampai sekarang ini, Asean belum punya platformnya untuk kerjasama dalam konteks keamanan kesehatan global," ujarnya.
Advertisement