Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

LanjutkanStop di Sini

Semprot Cairan Khusus ke Vagina Setelah Bercinta Bisa Cegah Kehamilan?

Benarkah praktik yang sudah ada sejak lama, Douching atau menyemprotkan cairan khusus ke vagina benar-benar ampuh mencegah wanita dari kehamilan?

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 10 Nov 2018, 20:00 WIB
Diterbitkan 10 Nov 2018, 20:00 WIB
Vagina Alat Kelamin Perempuan
Ilustrasi Foto Vagina (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bisakah Douching yang Digunakan Setelah Bercinta Cegah Kehamilan?

Tidak sedikit wanita yang percaya bahwa douching bisa menjaga vagina bersih dan bebas bau. Menurut Honaker dari Planned Parenthood, douching atau douche adalah praktik menyemprotkan cairan pembersih ke dalam vagina.

Selain itu ada juga anggapan douching dapat mencegah kehamilan dan penyakit menular seksual. Sayangnya, itu tidak benar.

Sebagaimana dilansir dari Elite Daily, Sabtu, 10 November, douching tidak dapat mencegah kehamilan karena tidak ada cara untuk mengetahui berapa banyak air mani dan sperma yang mampu dibersihkan oleh douche.

 

Tingkatkan Peluang Kehamilan?

Douching dapat meningkatkan peluang kehamilan sekaligus menyebabkan komplikasi kehamilan. Pada kenyataannya, jelas Honaker, douching mendorong sperma lebih jauh ke arah memasuki rahim.

Douching juga dapat merusak keseimbangan pH alami vagina. Hal itu juga dapat meningkatkan risiko infeksi dan komplikasi kehamilan.

"Ini dapat menyebabkan infeksi karena cairan douche sering kali mengandung bahan tajam, seperti air cuka atau berbagai produk beraroma yang tidak bermanfaat bagi ekosistem bakteri alami di dalam vagina," kata dia.

 

Sudah Ada dari Zaman Dulu

Konsep membersihkan air mani dari tubuh sebenarnya kisah lama, menurut Rebecca Story, pendidik kesehatan seksual dan CEO Bloomi. Praktik kesehatan seksual itu rupanya sudah ada sejak lama. Dulu hanya ada 13 negara bagian di Amerika Serikat yang mensyaratkan seks secara medis akurat.

Douching secara komersial diiklankan di Amerika Serikat pada awal tahun 1930-an. Namun, beberapa penelitian dilakukan pada 1980-an, 1990-an, dan 2010 yang membuktikan ketidakefektifan douching dan sangat disarankan untuk tidak melakukannya.

Alasan lain, beberapa wanita melakukan douching karena rasa malu yang sudah mendarah daging akibat bau alami vagina. Bau dari vagina tidak menyenangkan dan harus diberantas, menurut Story.

Jika Anda berharap douching bisa berfungsi sebagai metode pengendalian kelahiran, masih ada banyak pilihan yang aman. Anda dapat mempertimbangkan perlindungan dengan kondom, alat kontrasepsi hormonal atau IUD.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya