Dampak Memaksa Anak Kidal Beraktivitas Pakai Tangan Kanan

Saat dipaksa menggunakan banyak tangan kanan, perkembangan otak anak kidal bisa terhambat

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2018, 08:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2018, 08:00 WIB
Ilustrasi Anak Minum Air Putih (iStockphoto)
Ilustrasi anak kidal (Ilustrasi/iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Kecenderungan seorang anak kidal atau aktif menggunakan tangan kiri, menurut beberapa ahli bersifat genetik. Meski ayah atau ibu pengguna tangan kanan, bisa saja si anak kidal karena keturunan dari kakek, nenek atau buyutnya.

Pada awalnya, semua anak ketika masih bayi menggunakan kedua tangannya dalam proporsi yang sama. Baru ketika 2 atau 3 tahun akan menunjukkan penggunaan tangan yang dominan.

Beberapa anak juga ada yang menunjukkan preferensi penggunaan tangannya di usia 15 bulan. Ada juga yang tidak memilih penggunaan tangan yang dominan sampai usia 5 atau 6 tahun. Untuk populasi kidal di dunia, ternyata anak laki-laki lebih banyak yang kidal.

"Anak laki-laki memiliki kecenderungan kidal yang lebih tinggi dibanding anak perempuan," kata dokter spesialis anak Deena Blanchard seperti dilansir Momtastic.

Untuk mengetahui apakah si kecil memiliki kecenderungan kidal atau tidak, bisa diperhatikan kebiasaannya sehari-hari. Seperti ketika mengambil makanan, memegang krayon, atau ketika melempar bola.

Bisa juga dilihat ketika bermain sepeda, jika anak seringkali memutar ke arah kiri, bisa jadi ia memiliki kecenderungan kidal. Untuk mengetahui secara jelas apakah anak memang kidal atau bukan, dibutuhkan pemeriksaan menyeluruh. Bisa konsultasi dengan dokter anak atau psikolog anak.

 

Jangan dipaksa 'normal'

anak makan buah
ilustrasi/copyright pixabay.com/jill111

Lalu apa yang harus dilakukan jika anak lebih sering menggunakan tangan kirinya? Beberapa orangtua percaya bahwa anak kidal harus dilatih untuk menjadi 'normal'.

Padahal tak demikian, karena dengan memaksa anak menggunakan tangan kanan akan membuatnya frustasi dan kurang percaya diri.

"Mereka yang kidal, lebih banyak menggunakan otak kanan ketika berpikir. Saat dipaksa menggunakan banyak tangan kanan, perkembangan otak mereka bisa terhambat. Efeknya bisa saja kelambatan bicara atau sulit menyerap pelajaran," ujar Blanchard.

Jika anak memang dominan menggunakan tangan kiri, sebenarnya tidak perlu dipaksa untuk menjadi 'normal'. Mereka hanya perlu diajarkan beberapa tata krama yang memang menuntut penggunaan tangan kanan seperti bersalaman atau makan.

Untuk kegiatan sehari-hari lebih baik biarkan saja anak menggunakan tangan kiri. Hal ini untuk memaksimalkan potensinya yang lebih banyak menggunakan otak kanan, serta jangan pernah mempermalukannya karena menjadi seorang kidal.

Katakan padanya kalau menjadi kidal adalah sebuah keunikan dan tak perlu dikhawatirkan. Hal ini penting untuk menanamkan kepercayaan dirinya.

 

Penulis: Mutia/dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya