Diiming-imingi Mi Instan Asal Indonesia, Orangtua di Nigeria Bawa Anak Imunisasi Polio

Anak-anak di Nigeria yang mendapatkan imunisasi polio akan mendapat sepaket mi instan asal Indonesia yaitu Indomie

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Nov 2018, 19:00 WIB
Diterbitkan 14 Nov 2018, 19:00 WIB
[Bintang] Mi instan goreng
Mi instan goreng. (Sumber Foto: indomie/Instagram)

Liputan6.com, Jakarta Guna meningkatkan imunisasi di Nigeria, petugas di negara itu menggunakan sebuah cara unik. Mereka menggunakan iming-iming satu paket mi instan asal Indonesia yang terkenal di negara tersebut, Indomie.

Mengutip herald.ng pada Rabu (14/11/2018), Pejabat Imunisasi Pemerintah Daerah, Malam Aliyu Abubakar mengatakan, penggunaan paket mi instan ini merupakan strategi untuk meningkatkan imunisasi polio di wilayah Dange-Shuni, negara bagian Sokoto.

Dia menjelaskan, awalnya mereka hanya menargetkan imunisasi untuk 58.813 anak-anak. Namun, rupanya lebih banyak orangtua yang datang demi mendapatkan paket mi instan tersebut.

"Kami bahkan melebihi target harian karena jumlah anak yang datang untuk diimunisasi sejak awal pelatihan," kata Abubakar.

Petugas imunisasi Malam Isa Aminu menyatakan dirinya puas dengan pencapaian itu. Dia juga mengatakan bahwa tidak ada lagi orangtua yang menolak hal tersebut.

"Para pemimpin tradisional dan agama juga telah memberikan dukungan mereka dalam memobilisasi rumah tangga, untuk memungkinkan anak-anak diimunisasi karena akan meningkatkan kesehatan mereka," kata Aminu.

Simak juga video menarik berikut ini:

 


Meyakinkan orangtua sangat sulit

[Bintang] Mie Goreng Instan Ayam Cincang
Mie Goreng Instan Ayam Cincang. foto: vemale.com

Beberapa daerah yang mendapatkan manfaat dari cara tersebut antara lain Bodinga, Kwara, Yabo, Sokoto South, Sokoto North, Wamakko, Dange/Shuni, dan Wurni. Setidaknya, sudah ada 49 titik di pemerintahan daerah di mana anak-anak diimunisasi.

News Agency of Nigeria (NAN) melaporkan, meyakinkan orangtua di beberapa negara bagian untuk imunisasi adalah hal yang sulit.

Mereka menolak kegiatan itu karena percaya bahwa imunisasi polio adalah strategi untuk memperkenalkan keluarga berencana dengan membuat steril anak-anak mereka.

Seorang pasien polio Malam Zakari Bello mengatakan, dirinya terlibat dalam kegiatan tersebut.

"Saya melakukan pemberian vaksin polio pada anak-anak dengan sukses, sehingga mereka tidak berakhir di kursi roda seperti kami," katanya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya