Liputan6.com, Amerika Serikat Momen manis antara Presiden Amerika Serikat ke-42 Bill Clinton bersama George HW Bush terjadi selepas Tsunami Aceh pada 2004 silam. Meski bertarung dan menjadi rival dalam debat pemilihan presiden tahun 1992, mereka akhirnya sukses membangun persahabatan.
Baca Juga
Advertisement
Jalinan persahabatan dimulai saat Bill Clinton dan George HW Bush melakukan kunjungan Indonesia, Sri Langka, dan Maladew, yang luluh-lantak akibat Tsunami Aceh yang mematikan. Tsunami Aceh pada Desember 2004 itu menewaskan lebih dari 200.000 orang.
Perjalanan panjang kedua mantan presiden AS itu rupanya atas inisiatif putra George HW Bush, George W Bush, yang pada waktu itu berkuasa. Ia meminta kedua mantan presiden AS untuk pergi.
“Jadi, kami terbang ke sana (Indonesia, Sri Langka, dan Maladewa). Di pesawat, ada satu tempat tidur. Dia bilang, kalau kami bisa saling berbagi tempat tidur (tidur dalam satu tempat tidur)," cerita Clinton dalam tayangan "60 Minutes" yang ditayangkan pada Minggu, 2 Desember 2018.
Tawaran dari Bush untuk tidur dalam satu tempat tidur ditolak dengan sopan oleh Clinton, dilansir dari New York Post, Senin (3/12/2018).
"Aku berkata, 'Tidak. Kita tidak akan melakukan itu. Kamu tidur di tempat tidur saja, aku bisa bersandar ke dinding dan tidur. Aku akan baik-baik saja, bahkan aku bisa tidur di lantai.”
Ucapan George Bush Senior, yang meninggal pada Jumat, 30 November 2018 tetap dikenang Clinton sampai sekarang.
"Entah bagaimana, penawaran George HW Bush itu seakan memecahkan es (hubungan yang dingin) di antara kami," lanjut Clinton. "Kami seperti dua orang yang ingin saling berdekatan dan berjabat tangan."
Saksikan video menarik berikut ini:
Bersahabat dan bangun hubungan kerja
Sejak perjalanan panjang ke Asia selepas Tsunami Aceh, Clinton dan George HW Bush membangun persahabatan. Hubungan kerja juga terjalin baik. Mereka juga berkunjung bersama ke New Orleans setelah wilayah itu diterjang Badai Katrina pada 2005.
“Dan itu luar biasa. Kami berdua mengumpulkan sumbangan untuk penduduk di New Orleans. Itu sangat bermanfaat. Kami diminta untuk kembali ke sana dan memberikan pidato pembukaan sebuah acara di Tulane bersama-sama. Benar-benar momen yang sangat indah,” ucap Clinton.
Clinton mengakui dan menghargai Bush sebagai sahabat meski keduanya pernah bersaing memperebutkan kursi kepresidenan.
"Dia bersahabat baik denganku. Ini adalah salah satu kebahagiaan terbesar dalam hidupku," tutup Clinton.
Advertisement