Usai Tsunami Selat Sunda, Tim Kesehatan di Pengungsian Tetap Bekerja Optimal

Pos Pelayanan Kesehatan di Lapangan Tennis Indoor Kalianda, Lampung Selatan menampung sekitar 1049 pengungsi asal Pulau Sibesi usai tsunami Selat Sunda.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 30 Des 2018, 17:00 WIB
Diterbitkan 30 Des 2018, 17:00 WIB
Ribuan Pengungsi Tsunami dari Pulau Sebesi Dievakuasi
Anggota dari tim penyelamatan membawa seorang pengungsi lansia dengan tandu usai dievakuasi dari Pulau Sebesi di Pelabuhan Bakauheni, Lampung, Rabu (26/12). (AFP Photo/Mohd Rasfan)

Liputan6.com, Jakarta Meski hari libur, para tenaga kesehatan yang bertugas membantu korban bencana tsunami Selat Sunda teap bertugas. Ini agar para pengungsi dan korban lain mendapatkan pelayanan kesehatan secara optimal.

Saat ini, Pos Pelayanan Kesehatan di Lapangan Tennis Indoor Kalianda, Lampung Selatan menampung sekitar 1049 pengungsi asal Pulau Sibesi. Sebanyak 30 tenaga kesehatan yang terdiri dari dokter, apoteker, ahli gizi, bidan, perawat, serta tenaga kesehatan lingkungan pun telah disiapkan.

"Semua telah terpadu, melaksanakan pelayanan kesehatan sesuai Tupoksi, bantuan daerah, Kabupaten/Kotamadya Lampung Tengah, Utara, dan lainnya sudah bergerak dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan, fasilitas pelayanan kesehatan dan alat kesehatan," jelas Suherman, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Kabupaten Lampung Selatan pada 29 Desember 2018.

Melansir laman sehatnegeriku, kondisi sebagian para pengungsi usai tsunami pada Sabtu (29/12) mulai mengalami demam dan ISPA. Berkoordinasi dengan tim pusat, tim kesehatan di pengungsian berupaya untuk memprioritaskan ibu hamil, anak, dan lansia ke tempat yang lebih nyaman.

Sementara, bila ada pengungsi yang mengalami penakit kronis, tim akan mengirimnya ke RSUD terdekat.

"Untuk obat-obatan, tenaga kesehatan dan logistik lainnya sudah cukup di sini. Sampai saat ini belum ada yang mengalami penyakit kronis, jika terjadi maka tim akan mengirim pasien ke RSUD terdekat," ujar Suherman.

 

Saksikan juga video berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya