Penghasilan Tak Stabil, Serangan Jantung Rentan Datang

Pindah kerja lalu penghasilan berkurang atau menjadi pengangguran bisa menyebabkan risiko serangan jantung lebih besar.

oleh Benedikta Desideria diperbarui 11 Jan 2019, 20:00 WIB
Diterbitkan 11 Jan 2019, 20:00 WIB
Uang
Ilustrasi penghasilan tak stabil rentan kena serangan jantung (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Uang memang bukan segalanya tapi jika bisa membuat seseorang cemas. Bahkan, ketika seseorang kehilangan uang atau penghasilannya berkurang sekitar 25 persen dari biasanya, serangan jantung lebih rentan datang.

Saat penghasilan berkurang, pasti muncul perasaan kaget datang itu wajar. Namun, siapa sangka efeknya lebih dari itu.

Dalam jurnal Circulation disebutkan orang muda yang kehilangan penghasilan berisiko dua kali lipat mengalami masalah jantung dibandingkan mereka dengan penghasilan stabil. Biasanya ketidastabilan pendapatan ketika pengangguran atau berganti pekerjaan.

Jika, partisipan mengalami penurunan pendapatan sampai 25 persen atau lebih dari itu, risiko pada kesehatan jantung lebih besar. Kemungkinan mereka terkena terkena serangan jantung, stroke, gagal jantung 2,5 kali lebih besar daripada yang pendapatannya stabil.

Data ini didapat lewat studi 15 tahun pada 4.000 partisipan sejak mereka berusia 23 tahun seperti mengutip laman Time, Jumat (11/1/2019).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Efek stres

Trik Ampuh Hadapi Stres dalam Pekerjaan
Berikut tiga cara realistis agar tidak stres dalam menghadapi pekerjaan sehingga tidak mengganggu kehidupan pribadi Anda. (Foto: iStockphoto)

Hasil studi ini pun mengejutkan bagi para peneliti. Mereka pun tak menyangka efek berkurangnya penghasilan begitu besar pada kesehatan.

"Kami berasumsi bahwa penurunan pendapatan tidak baik untuk kesehatan, karena hal ini membuat stes. Tapi kami terkejut dengan besarnya efek yang terjadi, apalagi kami meneliti pada populasi anak muda," kata profesor dari Departemen Ilmu Kesehatan Masyrakat University of Miami, Amerika Serikat, Tali Elfassy.

 

Saksikan juga video menarik berikut

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya