Liputan6.com, Jakarta Obesitas merupakan penumpukan lemak yang berlebihan sehingga membuat berat badan di atas normal. Secara umum, penyebab utama dari obesitas adalah ketidakseimbangan antara asupan dan pengeluaran energi yang diukur menggunakan unit kalori (Kal) dan kilokalori (kKal).
Obesitas dapat menyerang siapa saja, salah satunya adalah para remaja. Seperti Dilansir dari HealthDay News, peneliti melaporkan bahwa obesitas yang terjadi di kalangan remaja dapat meningkatkan risiko kanker pankreas saat dewasa.
Baca Juga
Tim peneliti di Israel mengatakan peluang orang obesitas terkena kanker pankreas bisa melonjak empat kali lipat dibandingkan yang tidak. Risiko terkena kanker tersebut semakin tinggi selaras dengan berat badan.
Advertisement
"Sudah diketahui selama beberapa waktu lalu bahwa obesitas dapat meningkatkan resiko seseorang terkena kanker pankreas, dan penemuan baru ini penting untuk menunjukkan bahwa obesitas dan kelebihan berat badan pada masa remaja juga dapat memengaruhi resiko," kata pakar di bidang kanker pankreas Allison Rosenzweig.
Untuk penelitian baru ini, para peneliti yang dipimpin oleh Dr. Zohar Levi, dari Rabin Medical Center di Petah Tikva dan Universitas Tel Aviv, mengumpulkan data tentang lebih dari 1 juta pria dan 700.000 wanita di Israel.
Peserta penelitian melakukan pemeriksaan fisik pada usia 16 hingga 19. Dengan menggunakan National Cancer Registry Israel, para peneliti mengidentifikasi kasus kanker pankreas hingga 2012. Tindak lanjut mereka mengungkapkan 551 kasus baru terkait kanker pankreas.
Risiko tinggi pada pria
Dibandingkan dengan berat badan normal, obesitas dikaitkan dengan risiko kanker yang hampir empat kali lebih tinggi pada pria. Sedangkan pada wanita peneliti menemukan, bahwa wanita risikonya sedikit lebih dari empat kali lebih tinggi.Secara keseluruhan, para peneliti menghubungkan hampir 11 persen dari kasus kanker pankreas dengan kelebihan berat badan remaja dan obesitas.
Sedangkan menurut Kementerian Kesehatan di Indonesia tingkat obesitas pada orang dewasa pada tahun 2018 meningkat menjadi 21,8 persen. Melihat fakta ini, alangkah baiknya untuk menjalani gaya hidup sehat sehingga terhindar dari obesitas dan risiko penyakit lainnya.
(Penulis: Annisa Rizky)
Advertisement