Menteri Yohana: Perempuan Harus Berani, Jangan Malu-Malu

Menteri Yohana Yembise mengatakan wanita harus maju dan berani, tidak kalah dari laki-laki.

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 24 Jan 2019, 09:00 WIB
Diterbitkan 24 Jan 2019, 09:00 WIB
Apresiasi Putusan UU Perkawinan, Menteri Yohana Temui Ketua MK
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Republik Indonesia Yohana Yembise ingin perempuan bisa lebih maju dan tidak kalah dari laki-laki. Salah satunya di bidang politik.

"Laki-laki di Indonesia ini mendominasi posisi-posisi strategis. Kita harus terus terang katakan itu," kata Yohana di kawasan Sudirman, Jakarta pada Rabu (23/1/2019).

Yohana mengatakan, saat ini laki-laki masih mendominasi politik di Indonesia. Dia mengungkapkan di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), baru 17 persen anggotanya yang perempuan. Lalu, di Dewan Perwakilan Daerah (DPD) ada 23 hingga 26 persen. Lalu, perempuan duduk di pemerintahan provinsi baru sekitar 16 persen. Keterlibatan wanita menduduki posisi di kabupaten/kota baru 14 persen.

"Sangat sedikit. Laki-laki masih mendominasi," katanya.

Menurut Yohana, sudah saatnya perempuan bangkit. Para pria pun sebaiknya memberikan kesempatan pada perempuan untuk bermimpi. "Kita harus berani bicara, jangan malu-malu," kata perempuan pertama Papua yang diberi gelar guru besar oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan ini. 

Yohana sendiri berharap, agar dalam pemilihan legislatif nanti, perempuan bisa menduduki kursi hingga 30 persen. "Makanya dukung perempuan," tambah wanita kelahiran Manokwari ini.

 

Setop budaya patriarki

Yohana mengatakan, budaya patriarki saat ini sudah seharusnya dihentikan.

"Jangan hanya laki-laki yang menunjukkan power-nya, perempuan juga harus maju, harus bangkit, " kata Yohana.

Sekalipun banyak perempuan yang masih bergerak di bidang usaha kecil, namun Yohana mengungkapkan bahwa Indonesia sesungguhnya sudah bisa menjadi model bagi negara-negara lain. Dia mengatakan, banyak negara luar ingin belajar dari Indonesia.

"Indonesia dipilih jadi salah satu negara besar yang membawa perempuan ke Planet 50:50. Satu dari sepuluh negara besar. Kita boleh senang karena dipilih PBB. Tapi bisakah dalam 15 tahun kita berjalan dengan laki-laki?" ujarnya.

Mengutip laman kemenpppa.go.id, Gender Equality Planet 50:50 adalah sebuah kampanye yang di cetuskan oleh PBB yang mempunyai visi dan misi untuk menyetarakan Perempuan mendapatkan hak yang sama dengan lelaki dalam semua aspek kehidupan, tanpa mengurangi norma dan kodrat sebagai perempuan yang di rencanakan akan tercipta pada 2030.

 

Saksikan juga video menarik berikut

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya