Manfaat Hebat Membolehkan Anak Bermain di Luar Ruangan

Tak perlu takut anak bakal kotor, lebih banyak manfaat yang didapatkan saat membolehkan anak bermain di luar ruangan.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Feb 2019, 06:00 WIB
Diterbitkan 10 Feb 2019, 06:00 WIB
Pemprov DKI Jakarta Akan Bangun 16 RPTRA Tahun 2019
Anak-anak bermain di RPTRA Taman Kenanga, Jakarta, Selasa (28/9). Di mana taman tersebut akan dibangun di Jakarta Utara, Barat dan Pusat. Di mana empat RPTRA di Jakpus, lima di Jakut, dan dua di Jakarta Barat. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Bermain di taman, lapangan, kebun dan area luar ruangan lainnya begitu menyenangkan bagi si Kecil. Namun, tidak sedikit orangtua yang khawatir anak jadi kotor saat bermain di luar ruangan. Alhasil, anak dilarang main di luar ruangna.

"Melarang anak bermain di luar ruangan sama saja dengan membatasi ruang eksplorasinya. Jadi, stimulasinya kurang," ujar psikolog Ratih Ibrahim saat ditemui dalam acara kampanye " Iya Boleh" dari Dancow di, Jakarta.

Bila anak hanya bermain di dalam rumah perkembangan motoriknya kurang optimal. "Ini menyebabkan anak jadi kurang berani, percaya diri, kreatif dan cerdas," kata Ratih.

Mengingat manfaat besar dari bermain di luar ruangan, jangan takut untuk mengizinkan anak bermain di taman atau kebun. Pastikan saja anak membersihkan diri setelah bermain.

Orangtua juga perlu ikut beraktivitas bersama anak agar suasana lebih menyenangkan dan membentuk bonding.

"Banyak yang bisa dilakukan bersama anak, misalnya earthing supaya berani, bermain balok susun atau lego supaya cerdas, main cap tangan atau pernik supaya kreatif, punya binatang peliharaan supaya peduli dan mengajak merapikan mainan untuk melatih kepemimpinan," ungkap Ratih.

 

anak
ilustrasi ibu dan anak/copyright Pexels/Zun Zun

Jangan lupa nutrisi

Liputan 6 default 3
Ilustraasi foto Liputan 6

Selain mengajak anak bermain, orangtua pun perlu memaksimalkan nutrisi dengan mengonsumsi makanan yang mengandung kalsium, protein, vitamin dan protein.

"Sebelum mengoptimalkan stimulasi, nutrisinya harus penuh dulu supaya tubuhnya kuat. Dan tambahkan cinta serta kasih sayang supaya orangtua mudah menakar asupan nutrisi, stimulasi dan empatinya agar lebih optimal," tutupnya.

 

 

Penulis: Cynthia Amanda Male/Dream.co.id

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya