Kanker Otak, Gejala dan Penyebab yang Wajib Kamu Ketahui

Kanker otak adalah salah satu penyakit yang dianggap mematikan.

oleh Heri Setiawan diperbarui 04 Mar 2019, 10:10 WIB
Diterbitkan 04 Mar 2019, 10:10 WIB
Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Liputan6.com, Jakarta Kanker hingga saat ini masih menjadi penyakit yang dianggap mematikan. Sudah bukan rahasia lagi jika penyakit kanker adalah penyakit berbahaya. Tumbuhnya sel kanker yang brutal dan bahkan sulit untuk dideteksi membuat penyakit ini memiliki efek yang mematikan. Apalagi jika kamu terlambat dalam mendeteksinya.

Sel kanker pun bisa tumbuh di bagian tubuh mana saja. Entah itu di bagian yang umum seperti kanker payudara, kanker usus besar, atau kanker kulit hingga kanker lainnya.

Selain itu semua sel yang ada di dalam tubuh bisa berubah menjadi sel kanker, termasuk dengan otak. Kanker otak adalah kondisi di mana tumbuhnya tumor ganas di otak. Penyakit ini dibagi menjadi dua tipe.

Terdiri dari kanker otak primer di mana terhitung terjadi sebanyak 75 persen dari seluruh kasus tumor otak yang penyebabnya datang dari otak, dan kanker otak sekunder 25 persen dari seluruh kasus kanker otak yang muncul dari bagian tubuh lain dan menyebar sampai ke otak.

Sekitar 40 persen kanker otak diawali dari penyangga neuron yaitu sel tumor Glial. Sel U glial termasuk juga tumor astrocytes, tumor glia primer, oligodendrocytes glioma, meningioma ventricular, dan medulloblastoma.

Bagi kamu yang belum mengetahui tentang kanker otak, berikut Liputan6.com rangkum tentang kanker otak gejala dan penyebabnya yang harus kamu ketahui, Senin (4/3/2019).

Penyebab kanker otak

Liputan 6 default 5
Ilustraasi foto Liputan 6

Kanker otak disebabkan oleh penyebaran sel kanker dari organ tubuh ke otak. Namun, penyebab untuk perubahan dari sel normal ke sel-sel kanker pada tumor otak baik metastasis dan primer tidak sepenuhnya dipahami.

Data yang dikumpulkan oleh para ilmuwan penelitian menunjukkan bahwa orang dengan faktor risiko tertentu lebih mungkin untuk mengembangkan kanker otak.

Seseorang yang berisiko terkena kanker otak adalah individu yang memiliki pekerjaan di sebuah kilang minyak, penangan bahan bakar jet atau bahan kimia seperti benzena, ahli kimia, pembalsem, atau pekerja karet industri.

Risiko kanker otak lebih tinggi dibanding masyarakat biasa. Riwayat keluarga dengan kanker otak sebagai penyebab tumor otak belum terbukti. Namun faktor risiko lain seperti merokok, paparan radiasi, dan infeksi virus (HIV), memicu terjadinya kanker otak.

Faktor-faktor berikut ini mampu meningkatkan risiko kanker otak, di antaranya:

1. Usia senja

2. Paparan radiasi

3. Keturunan

Gejala gejala kanker otak

Tidak semua kanker otak menunjukkan gejala. Bahkan dalam beberapa kasus, kanker otak baru diketahui setelah pasien meninggal dunia. Gejala kanker otak pun sangat beragam dan terkadang dianggap sebagai tanda penyakit lain.

Satu-satunya cara untuk mengetahui dengan pasti apakah di dalam otak tumbuh sel-sel yang tidak terkontrol adalah dengan menjalani tes.

Ada beberapa hal yang membuat kanker otak menunjukkan gejala khusus, di antaranya adalah:

1. Tumor menekan bagian lain dari otak sehingga fungsi normal otak menjadi terganggu.

2. Adanya pembengkakan di otak yang disebabkan oleh tumor.

Meskipun sakit kepala dianggap sebagai gejala umum dari kanker otak, namun biasanya kondisi tersebut tidak muncul sampai kanker benar-benar parah. Jadi jangan cuma menganggap sakit kepala satu-satunya gejala utama dari kanker otak.

Perhatikan juga gejala lain yang semakin lama biasanya semakin memburuk. Sementara itu, gejala kanker otak primer dan penyebarannya bisa diketahui dari beberapa hal berikut ini.

1. Sakit kepala

2. Lemas

3. Kikuk

4. Sulit berjalan

5. Kejang

Beberapa gejala lain yang tidak begitu spesifik dan sering dianggap sebagai penyakit bukan kanker otak adalah:

1. Perubahan konsentrasi, ingatan, perhatian, atau kewaspadaan.

2. Mual dan muntah, terutama di pagi hari.

3. Keanehan dalam penglihatan.

4. Kesulitan bicara.

5. Perubahan kecerdasan atau kapasitas emosional.

Pada sebagian orang, ketiga jenis gejala tersebut bisa muncul dan bisa juga tidak muncul sama sekali. Bahkan dalam beberapa kasus, penderita bisa menunjukkan gejala seperti orang terkena stroke. Lantas kapan harus meminta pertolongan pada ahli medis demi mengetahui adanya kanker otak atau tidak?

1. Muntah berkali-kali tanpa sebab yang jelas.

2. Mata kabur tanpa sebab, terutama jika hanya satu sisi saja.

3. Sering mengantuk.

4. Sering kejang.

5. Mengalami sakit kepala yang berbeda dari biasanya.

Dengan lebih cepat menyadari gejala, semakin cepat deteksi dan pengobatan yang dilakukan, sehingga kesempatan bertahan hidup pun lebih panjang.

 

Cara pengobatan kanker otak

Hingga kini belum ada bukti bahwa kanker otak adalah menular, disebabkan oleh trauma kepala, atau disebabkan oleh penggunaan ponsel. Meskipun banyak peneliti yang mengklaim bahwa aspartam (pemanis buatan) yang menyebabkan kanker otak, tapi itu bukan satu-satunya alasan.

Ada banyak faktor pendukung lainnya. Lebih baik mencegah daripada mengobati. Ikuti gaya hidup sehat, hindari makanan berpengawet, rokok, alkohol serta penggunaan ponsel berlebihan agar kita terhindar dari penyakit kanker otak.

Tindakan yang dapat digunakan untuk menangani kanker otak termasuk operasi pengangkatan tumor, terapi radiasi, atau kemoterapi.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya