Waspada, Penyakit Tidak Menular Kini Banyak Menjangkit Anak Muda

Penyakit tidak menular ini merupakan masalah kesehatan yang penting.

oleh Nisa Mutia Sari diperbarui 11 Mar 2019, 11:00 WIB
Diterbitkan 11 Mar 2019, 11:00 WIB
Penyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak Menular (Sumber: Pexels)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit Tidak Menular atau biasa disingkat dengan PTM merupakan salah satu penyebab kematian terbanyak di Indonesia. Dikutip dari laman Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, keadaan penyakit tidak menular ini masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas ini makin meningkat.

Hal ini merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan, tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang kesehatan khsusunya di Indonesia.

Menurut Departemen Kesehatan Indonesia yang dikutip dari Klikdokter, penyakit tidak menular adalah penyakit kronis yang tidak ditularkan dari orang ke orang. Berdasarkan data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), 70 persen penyebab kematian di dunia adalah penyakit tidak menular.

Nah, berikut Liputan6.com, telah merangkum dari berbagai sumber, Minggu (10/3/2019) beberapa hal mengenai penyakit tidak menular yang perlu kamu ketahui.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Daftar Penyakit Tidak Menular dan Faktor Penyebabnya

Secara lebih detail, penyakit tidak menular merupakan penyebab kematian di dunia. Beberapa penyakit tidak menular ini meliputi penyakit jantung sebesar 45 persen. Kanker sebesar 22 persen, penyakit pernapasan sebesar 9 persen, dan diabetes sebesar 4 persen. Di Indonesia sendiri kecenderungan penyakit tidak menular juga meningkat dari tahun ke tahun.

Hal ini didukung oleh hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007 dan 2013 yang menyatakan bahwa ada kecenderungan peningkatan prevalensi penyakit tidak menular ini.

Penyakit tidak menular sendiri terjadi karena berbagai faktor, seperti kebiasaan merokok, diet atau pola makan yang tidak sehat, minim aktivitas fisik, dan konsumsi minuman beralkohol. Selain itu, riwayat kesehatan keluarga juga dapat menjadi pemicu penyakit tidak menular.


Penyakit Tidak Menular Ini Banyak Dialami Golongan Usia Produktif

Penyakit Tidak Menular
Penyakit Tidak Menular (sumber: Pexels)

Penyakit yang biasanya dialami oleh kelompok lanjut usia ini, kini banyak dialami oleh golongan usia produktif. Kondisi ini menjadi ancaman yang tidak bisa diabaikan. Bagaimana tidak, kelompok usia produktif diharapkan dapat menjadi generasi penerus yang akan membawa Indonesia menghadapi persaingan global.

Ketua Departemen Ilmu Gizi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr. Fiastuti Witjaksono, M.S SpGK mengungkapkan bahwa mereka rentan terkena penyakit tidak menular adalah orang-orang yang tidak menjalankan pola hidup sehat.

Menurutnya, dahulu penyakit tidak menular banyak dialami oleh kelompok yang usianya di atas 50 tahun. Namun saat ini golongan muda yang berusia 30 tahun sudah banyak yang terkena beragam penyakit tersebut. Dirinya mengungkapkan jika seseorang yang telah divonis menderita salah satu penyakit tidak menular tersebut, seperti diabetes, hipertensi, dan kolesterol tinggi maka hidupnya akan bergantung pada obat.

Menurut dr. Grace Joselini, aktivitas fisik adalah kunci agar seseorang terhindar dari penyakit tidak menular. Cukup dengan meluangkan waktu minimal 30 menit per hari untuk melakukan aktivitas fisik dengan intensitas sedang. Hal ini dapat membantu menjaga kesehatan secara umum.

Untuk langkah awal, Anda bisa melakukan olahraga yang mudah seperti jalan cepat dan jogging. Selain mudah dilakukan, olahraga lari khususnya juga bermanfaat untuk meningkatkan stamina, menurunkan risiko mengidap penyakit, meningkatkan metabolisme tubuh, hingga membantu melepaskan hormone endorphin, yang membuat perasaan menjadi lebih rileks.

Selain itu, dirinya juga menyarankan untuk melakukan variasi untuk setiap olahraganya. Misalnya saja futsal, basket, bersepeda, dan buku tangkis adalah oalhraga yang bagus untuk anak muda. Sementara untuk orang yang usianya sudah lebih tua, jalan santai dan jogging adalah pilihan yang aman.


Cara Mencegah Penyakit Tidak Menular Sejak Dini

Sementara itu, dr. Lily Sulistyowati, MM, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular Kementerian Kesehatan mengungkapkan bahwa, masyarakat harus mengubah pola makannya. Beberapa aktivitas fisik seperti olahraga secara rutin, juga bisa membantu menjaga kondisi tubuh agar tetap sehat.

Selain itu, masyarakat juga perlu mengonsumsi makanan dengan kandungan nutrisi yang tepat. Gizi harus seimbang karena tubuh membutuhkan vitamin, mineral, protein, dan lain sebagainya. Tak hanya melakukan pola hidup sehat dengan melakukan banyak aktivitas dan makan makanan yang sehat.

Anda juga perlu melakukan deteksi dini penyakit. Ya, karena sejumlah penyakit tidak menular ini tergolong silent killer. Cara termudah untuk mencegah penyakit tidak menular ini adalah dengan menjaga berat badan agar tetap ideal. Dengan demikian, kolesterol, tekanan darah, dan kadar gula bisa terjaga dengan baik.


Upaya Pemerintah untuk Membantu Penderita Penyakit Tidak Menular

Menteri Kesehatan mengatakan bahwa PTM dipicu oleh berbagai faktor seperti merokok, diet yang tidak sehat, kurang aktivitas fisik, dan gaya hidup yang tidak sehat. Riskesdas 2007 melaporkan, 34,7% penduduk usia 15 tahun ke atas merokok setiap hari, 93,6% kurang konsumsi buah dan sayur serta 48,2% kurang aktivitas fisik.

Peningkatan PTM ini berdampak negatif pada ekonomi dan produktivitas bangsa. Ya, karena pengobatan PTM seringkali memakan waktu lama dan emmerlukan biaya yang besar. Beberapa jenis PTM adalah penyakit kronik dan katastropik yang dapat mengganggu ekonomi penderita dan keluarganya. Salah satu dampaknya adalah kecacatan termasuk kecacatan permanen.

Kementerian Kesehatan telah mengembangkan program pengendalian PTM sejak tahun 2005. Upaya pengendalian faktor risiko PTM yang telah dilakukan berupa promosi Perilaku Bersih dan Sehat serta pengendalian masalah tembakau.

Beberapa Pemerintah Daerah juga telah menerbitkan peraturan terkait Kawasan Tanpa Rokok (KTR) dan membentuk Aliansi Walikota/Bupati dalam Pengendalian Tembakau dan Penyakit Tidak Menular. Sedangkan untuk pengaturan makanan berisiko, ke depan akan dibuat regulasi antara lain tentang gula, garam dan lemak dalam makanan yang dijual bebas.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya