Penyakit Usia Tua Dipengaruhi Negara Anda Berada

Penelitian menemukan bahwa golongan "usia tua" yang rentan terkena penyakit ternyata juga ditentukan dari negara seseorang tinggal

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Mar 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 14 Mar 2019, 12:00 WIB
Lansia jalan kaki
Lansia jalan kaki (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Beberapa orang merasa bahwa usia 50 sudah termasuk tua. Sementara yang lain merasa bahwa umur tersebut masih tergolong muda. Namun, secara ilmiah, kondisi semacam ini ternyata juga dipengaruhi darimana seseorang berada.

Melansir New York Post pada Selasa (12/3/2019), sebuah studi terbaru yang ada di The Lancet Public Health menemukan tentang hal ini. Kategori "tua" dan "muda" juga dipengaruhi dari tempat tinggal atau negara seseorang berada.

Salah satu perbedaan yang terlihat jelas membandingkan dari dua negara. Para peneliti menemukan bahwa orang berusia 76 tahun di Jepang dan mereka yang berumur 46 tahun di Papua Nugini, sama-sama menderita masalah kesehatan yang terkait penuaan yang sama dengan "rata-rata" manusia berusia 65 tahun.

"Temuan berbeda menunjukkan bahwa peningkatan harapan hidup di usia yang lebih tua, bisa menjadi peluang atau ancaman bagi kesejahteraan populasi secara keseluruhan, tergantung pada masalah kesehatan terkait penuaan yang dialami populasi terlepas dari usia kronologis," kata penulis utama dari Centre for Health Trends and Forecasts di University of Washington, Amerika Serikat, Dr. Angela Y. Chang.

Saksikan juga video menarik berikut ini:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.


Negara dengan usia tertinggi dan terendah setara dengan 65

Ilustrasi wanita Jepang (iStockphoto)
Ilustrasi wanita Jepang (iStockphoto)

Studi ini diklaim sebagai yang pertama dari jenisnya. Chang sendiri mengeksplorasi usia kronologis dan laju penuaan, yang berdampak pada penurunan kesehatan. Dia menambahkan, masalah kesehatan terkait usia bisa mengarah pada pensiun dini, tenaga kerja yang lebih kecil, serta pengeluaran kesehatan yang lebih tinggi.

"Para pemerintah dan pemangku kepentingan lain yang mempengaruhi sistem kesehatan, perlu mempertimbangkan kapan orang mulai menderita dampak negatif dari penuaan," kata Chang.

Chang dan rekan-rekannya mengacu dari studi Global Burden of Disease dan merekrut rata-rata secara global, orang berusia 65 tahun sebagai kelompok regerensi. Mereka mengukur beban penyakit terkaut usia, serta mencari tahu tahun kehidupan yang disesuaikan dengan disabilitas, serta pengukuran hilangnya hidup sehat yang terkait dengan 92 penyakit. Temuan ini mencakup data dari tahun 1990 hingga 2017 di 195 negara dan wilayah.

Adapun, para peneliti menemukan 10 negara dengan nilai usia terbesar setara dengan 65 adalah: Jepang: (76,1), Swiss (76,1), Prancis (76), Singapura (76), Kuwait (75.3), Korea Selatan (75.1), Spanyol (75.1), Italia: (74,8), Puerto Riko (74.6), dan Peru (74,3).

Sementara, negara dengan usia setara terendah dengan 65: Papua Nugini (45,6), Kepulauan Marshall (51), Afghanistan (51,6), Vanuatu (52,2), Kepulauan Solomon (53,4), Republik Afrika Tengah (53,6), Lesotho (53,6), Kiribati (54,2), Guinea-Bissau (54,5), dan Negara Federasi Mikronesia (55).

Bagaimana dengan Indonesia?

Indonesia sendiri berada di atas angka 60an namun tidak lebih dari 65. Sehingga bisa disimpulkan, usia kisaran 63 tahun di Indonesia sama dengan 65 tahun secara rata-rata global.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya