Ini Ciri Bakteri Penyebab Penyakit Kolera, Tampak Sepele Tapi Bisa Berujung Fatal

Ciri bakteri penyebab penyakit kolera ini pun sangat bermacam-macam.

oleh Heri Setiawan diperbarui 13 Mar 2019, 11:50 WIB
Diterbitkan 13 Mar 2019, 11:50 WIB
Ciri Bakteri Penyebab Penyakit Kolera
Ciri Bakteri Penyebab Penyakit Kolera (AFP Photo/Mohammed Huwais)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit kolera adalah penyakit infeksi saluran usus bersifat akut. Akut, artinya penyakit ini bisa menyerang sewaktu-waktu.

Jika seseorang terkena kolera, dalam waktu hanya beberapa hari ia kehilangan banyak cairan tubuh dan masuk pada kondisi dehidrasi. Bila dehidrasi tidak segera ditangani, maka akan berlanjut ke arah hipovolemik dan asidosis metabolic. Dalam waktu yang relatif singkat dan dapat menyebabkan kematian bila penanganan tidak efektif.

Kolera pertama kali populer di Amerika pada tahun 1800-an sebelum sistem air bersih diterapkan. Sampai saat ini, kolera tetap dianggap sebagai masalah serius yang menyerang penduduk di negara dengan sanitasi rendah, rentan peperangan, dan mengalami kelaparan.

Kolera merupakan penyakit akibat infeksi dengan diare yang disebabkan oleh mengonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi dengan bakteri Vibrio cholera dan Vibrio Eltor. Kedua bakteri ini masuk ke dalam tubuh seseorang melalui makanan atau minuman yang terkontaminasi.

Bakteri tersebut mengeluarkan enterotoksin (racunnya) pada saluran usus sehingga terjadilah diare (diarrhoea) disertai muntah-muntah yang agak parah. Adapun ciri bakteri penyebab penyakit kolera ini sangat jarang orang yang tahu. Bagi kamu yang penasaran, berikut Liputan6.com rangkum ciri bakteri penyebab penyakit kolera yang bisa menyebabkan kematian, Rabu (13/3/2019).

Penyebab Penyakit Kolera

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, penyebab penyakit kolera adalah kontaminasi dengan bakteri Vibrio cholera dan Vibrio Eltor. Ciri bakteri ini dapat ditemukan pada makanan atau minuman yang terkontaminasi feses manusia yang terinfeksi.

Sumbernya bisa berasal dari suplai air, suplai es batu, makanan dan minuman di pinggir jalan, sayuran yang terkontaminasi kotoran manusia, ikan dan seafood mentah atau setengah matang dari perairan yang terkena limbah.

Vibrio cholera

Adapun ciri bakteri penyebab penyakit kolera sebagai berikut:

1. Ciri bakteri penyebab penyakit kolera yang pertama adalah bakteri gram negative.

2. Ciri bakteri penyebab penyakit kolera yang kedua adalah batang lurus dan agak lengkung.

3. Ciri bakteri penyebab penyakit kolera yang ketiga adalah terdapat tunggal dan dalam rantai berpilin.

4. Ciri bakteri penyebab penyakit kolera yang keempat adalah tidak berkapsul.

5. Ciri bakteri penyebab penyakit kolera yang kelima adalah tidak membentuk spora.

6. Ciri bakteri penyebab penyakit kolera yang keenam adalah bergerak flagella tunggal polar.

7. Ciri bakteri penyebab penyakit kolera yang ketujuh adalah aerobik, anaerobik fakultatif.

8. Ciri bakteri penyebab penyakit kolera yang kedelapan adalah patogenik, menyebabkan kolera.

Vibrio Eltor

Sedangkan untuk bakteri Vibrio Eltor merupakan nama yang diberikan untuk suatu strain tertentu dari bakteri vibrio cholera, agen penyebab kolera, juga dikenal sebagai biotip kolera. Bakteri vibrio El Tor pertama kali di identifikasi pada tahun 1905 di sebuah kamp karantina di semenanjung Siniai di El Tor, Mesir oleh seorang dokter jerman E. Gotschlich.

Adapun ciri bakteri penyebab penyakit kolera Vibrio Eltor adalah sebagai berikut:

Vibrio telah strain dominant dalam pandemic global ke tujuh dan mengandung Inaba, Ogawa, dan serotip Hokijama. Menghasilkan hemolisin larut lebih berhubungan dengan vibrio non-kolera.

Infeksi bakteri vibrio El Tor relatif ringan atau setidaknya jarang fatal dan pasien tidak menunjukkan gejala selama sekitar seminggu. El Tor lebih lama bertahan dalam tubuh dari pada vibrio cholera klasik.

Gejala Penyakit Kolera

Gejala awal kolera biasanya ditunjukkan beberapa jam sampai lima hari setelah infeksi terjadi. Ada gejala yang tergolong ringan hingga sangat serius.

Bahkan satu di antara 20 orang bisa terkena diare disertai dengan muntah yang memicu dehidrasi. Meskipun seseorang tidak mengalami gejala apapun, bukan berarti penyebaran infeksinya berhenti.

1. Masa tunas hanya beberapa jam sampai 1 hari, setelah itu perut sakit dan buang-buang air besar 20 kali sehari dan encer.

2. Muntah-muntah.

3. Badan kering karena kekurangan zat cair.

4. Penyakit dapat berlangsung dari 24 jam-4 hari dan biasanya terjadi kematian.

5. Beberapa tanda dari dehidrasi itu sendiri adalah detak jantung yang lebih cepat, kehilangan elastisitas kulit, membran yang mengering (seperti mulut, tenggorokan, hidung, dan kelopak mata), tekanan darah rendah, rasa haus, dan nyeri otot.

Cara mencegah dan mengobati penyakit kolera

Ingat, pencegahan lebih baik daripada pengobatan. Namun kalau terserang penyakit ini, jangan tunggu lama tubuh dalam kondisi kekurangan cairan. Bila sudah terlanjur terserang penyakit kolera, minum larutan gula garam (Oralit) dan segera bawa ke dokter. Dengan penanganan yang baik, seorang penderita kolera akan bisa sembuh dan membaik kondisinya.

1. Lingkungan harus tetap bersih dari sampah atau kotoran lain yang dapat dijadikan tempat hidup dan berkembang biak lalat.

2. Menjaga agar makanan atau minuman tidak dihinggapi lalat.

3. Dianjurkan untuk membeli makanan/minuman yang dibungkus/ditutup rapi/rapat.

Kamu bisa melindungi diri sendiri dengan cara meminum air yang sudah masak atau benar-benar bersih. Gunakan air tersebut untuk minuman, masakan, membuat es batu, menggosok gigi, mandi, mencuci buah dan sayur, serta mencuci peralatan memasak dan makan.

Selain itu hindari makanan mentah, buah atau sayur yang belum dikupas, produk susu yang tidak dipasteurisasi, daging mentah atau setengah matang, dan ikan yang berisiko terkontaminasi air kotor.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya