Penyakit Hepatitis B Penyebab, Gejala Serta Makanan yang Harus Dihindari

Kenali penyakit Hepatitis B agar tahu cara mencegah dan mengobatinya.

oleh Heri Setiawan diperbarui 19 Mar 2019, 11:40 WIB
Diterbitkan 19 Mar 2019, 11:40 WIB
Penyakit Hepatitis B
Penyakit Hepatitis B (sumber: iStock)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit Hepatitis B adalah penyakit hati yang disebabkan oleh Virus Hepatitis B atau VHB. Penyakit Hepatitis B juga merupakan suatu anggota famili Hepadnavirus yang dapat menyebabkan peradangan hati akut atau menahun yang pada sebagian kecil kasus dapat berlanjut menjadi sirosis hati atau kanker hati.

Dibandingkan virus HIV yang dapat menyebabkan AIDS, virus Hepatitis B (HBV) seratus kali lebih ganas atau infectious dan sepuluh kali lebih sering menular. Jika sudah memasuki level kronis, penyakit Hepatitis B ini bisa membahayakan nyawa penderitanya. Apalagi jika tidak segera ditangani, penderita penyakit Hepatitis B kronis berisiko terkena sirosis, kanker hati, atau gagal hati.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memperkirakan lebih dari 680 ribu orang meninggal dunia tiap tahun akibat komplikasi Hepatitis B, seperti siroris dan kanker hati. Di Indonesia sendiri penderita hepatitis di Indonesia diperkirakan mencapai 28 juta orang, setengah di antaranya berpotensi untuk menjadi kronis dan 10 persen dari risiko kronis tersebut akan mengalami sirosis atau bahkan kanker hati.

Diagnosis penyakit Hepatitis B dilakukan melalui serangkaian pemeriksaan darah,tes antigen dan antibodi untuk virus Hepatitis B, pemeriksaan darah untuk melihat fungsi hati. Sebelum itu ada baiknya terlebih dahulu mengetahui apa-apa saja penyebab dan gejala yang biasa dialami oleh penderita penyakit Hepatitis B. Berikut liputan6.com, Senin (18/3/2019) rangkum mengenai penyakit Hepatitis B termasuk penyebab dan gejalanya.

Penyebab penyakit Hepatitis B

Virus penyakit Hepatitis B ini tidak menyebar melalui makanan atau kontak biasa, tetapi dapat menyebar melalui darah atau cairan tubuh dari penderita yang terinfeksi. Seorang bayi dapat terinfeksi dari ibunya selama proses kelahirannya. Juga dapat menyebar melalui kegiatan seksual, penggunaan berulang jarum suntik, dan transfusi darah dengan virus di dalamnya.

Penyakit Hepatitis B nyatanya juga bisa disebabkan karena melakukan hubungan seksual yang tidak aman. Penyakit Hepatitis B bisa membahayakan jaringan hati yang berakibat dengan kegagalan hati hingga kematian akibat tidak ditangani dengan baik.

1. Kontak seksual

Kamu dapat terinfeksi penyakit Hepatitis B jika melakukan hubungan seks tanpa kondom dengan orang yang terinfeksi. Dengan cara berhubungan seks seperti ini tanpa menggunakan kondom dengan seseorang yang terinfeksi penyakit Hepatitis B, kamu berpotensi besar terkena penyakit Hepatitis B.

2. Berbagi jarum suntik

Penyakit Hepatitis B ini juga dapat ditularkan melalui jarum suntik yang telah terkontaminasi dengan darah yang terinfeksi virus Hepatitis B. Melalui jarum suntik, prosedur pengobatan dan perawatan gigi di negara-negara dimana yang alat-alat nya tidak disterilkan atau dibersihkan dengan benar.

Tidak hanya itu kamu harus waspadai praktik tradisional dimana darah mungkin terlibat misalnya, tusuk jarum/akupunktur dan menggunakan peralatan tato yang tidak disterilkan dengan tepat serta termasuk pembuatan tato kosmetik.

3. Dari ibu ke anak

Ibu hamil yang terinfeksi HBV dapat menularkan virus kepada bayi mereka saat melahirkan. Pada saat kelahiran, dari seorang Ibu yang ter-infeksi kepada bayinya. Terutama di negara yang sedang berkembang. Namun, jika si anak tidak terkontaminasi menyusui anak adalah kategori aman, terutama bila sang bayi telah divaksinasi dengan imunisasi hepatitis B.

4. Tranfusi darah

Melalui transfusi darah khususnya di negara - negara yang tidak memeriksa apakah darah tersebut tercemar virus hepatitis B.

Gejala penyakit Hepatitis B

1. Sering sakit perut.

2. Urine berwarna gelap.

3. Demam.

4. Nyeri sendi.

5. Kehilangan selera makan.

6. Sering mual dan muntah.

7. Lesu dan sering mengalami kelelahan.

8. Kulit dan bagian putih mata tampak menguning.

Makanan yang harus dihindari

Junk Food
Junk Food

1. Cabai dan lada

Makanan dengan tambahan bahan cabai, bawang bombai, dan lada sebaiknya dihindari oleh penderita Penyakit Hepatitis B karena sifatnya terlalu panas bagi hati.

2. Gorengan

Makanan yang digoreng mengandung minyak yang terlalu banyak dan sifatnya membahayakan hati. Jadi masukkan gorengan ke dalam makanan yang harus dihindari penderita penyakit Hepatitis B.

3. Kafein

Entah itu kopi, cokelat, atau teh, makanan atau minuman berkafein tinggi juga perlu dihindari karena bisa memperparah kondisi penyakit Hepatitis B.

4. Karbohidrat olahan

Karbohidrat olahan mengandung glukosa tinggi yang bisa memperburuk kesehatan hati. Contoh makanan tersebut adalah produk roti, es krim, dan permen.

5. Alkohol

Bahkan bagi orang dengan kondisi sehat sekali pun, alkohol dianjurkan untuk tidak dikonsumsi. Jadi penderita penyakit Hepatitis B juga sebaiknya menghindari minuman ini.

6. Kacang

Kacang memang mengandung protein tinggi, tetapi makan kacang bisa membuat pembuluh darah menjadi panas. Sehingga kacang juga perlu dihindari oleh penderita penyakit Hepatitis B.

7. Daging olahan

Tidak peduli daging merah atau putih, jika diolah, penderita penyakit Hepatitis B sebaiknya tidak mengonsumsi makanan ini. Sebab daging olahan sama sekali tidak sehat bagi tubuh.

8. Keju

Keju mungkin mengandung susu yang menyehatkan. Tetapi kandungan lemak di dalam keju jauh lebih tinggi sehingga membuatnya menjadi makanan yang juga harus dihindari.

9. Zat besi

Hindari makanan yang kaya akan zat besi seperti bayam. Sebab mineral berupa zat besi sifatnya mampu mengeluarkan sodium yang mengganggu kinerja hormon dalam tubuh.

10. Teh

Satu lagi minuman yang juga bisa mengganggu metabolisme. Adalah teh, yang sebaiknya dihindari penderita penyakit Hepatitis B agar kondisinya tak semakin memburuk.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya