Liputan6.com, Jakarta Yogurt ternyata lebih kaya nutrisi ketimbang susu. Tak ayal, yogurt menjadi salah satu pilihan minuman sehat yang dikonsumsi. Berbagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh terkandung dalam yogurt.
Berdasarkan data The Nutrient Density of Snacks: A Comparison of Nutrient Profiles of Popular Snack Foods Using the Nutrient-Rich Foods Index, Global Pediatric Health tahun 2017, yogurt menempati urusan teratas sebagai produk makanan dan minuman yang kaya gizi. Skor nutrisi pada yogurt sebanyak 55,3 persen.
Advertisement
Advertisement
Baca Juga
Susu menempati posisi kedua dengan skor nutrisi 52,5 persen, diikuti buah-buahan 30,1 persen, kacang-kacangan 26,7 persen, dan keripik (chips) 19,3 persen. Ilmuwan nutrisi Matthew Lantz Blaylock memaparkan, kandungan nutrisi pada yogurt.
“Kalsium dan fosfor yang tinggi dalam yogurt adalah dua faktor utama pembentukan dan memperkuat tulang. Yogurt juga mengandung kultur hidup (prebiotik) yang dapat meningkatkan penyerapan nutrisi, daya tahan tubuh, dan memperlancar pencernaan,” papar Matthew dalam rilis yang diterima Health Liputan6.com, Rabu, 20 Maret 2019.
Prebiotik adalah senyawa makanan yang dapat merangsang selektif pertumbuhan atau aktivitas satu atau sejumlah bakteri di dalam usus besar.
National Nutrient Database for Standard Reference Amerika Serikat menunjukkan, kandungan mineral pada yogurt, seperti kalium (255,75 mg), kalsium (199,65 mg), dan fosfor (156,75 mg) sangat tinggi.
Simak video menarik berikut ini:
Fermentasi dari susu segar
Yogurt yang difermentasi dari 100 persen susu segar punya kandungan dari kebaikan susu. Agar konsumen mendapatkan semua manfaat yogurt, perlu jeli dalam memilih produk yogurt yang tepat.
“Produk yogurt sebenarnya yang tepat adalah yang terbuat dari susu segar dan masih mengandung bakteri baik yang bermanfaat bagi kesehatan,” Matthew menambahkan.
Manfaat yang dapat dirasakan dari yogurt meliputi sistem pencernaan lancar, menguatkan sistem daya tahan tubuh, mengontrol berat badan, mencegah osteoporosis, menurunkan risiko diabetes tipe 2, menurunkan tensi darah, mencegah kanker, dan mengatasi intoleransi laktosa.
Intoleransi laktosa adalah kondisi ketidakmampuan tubuh dalam mencerna laktosa (gula dalam susu) dalam jumlah banyak. Ini terjadi karena tidak ada atau kurangnya enzim laktase di dalam tubuh yang bertugas untuk mencerna laktosa.
Gejala intoleransi laktosa yang terjadi pada saluran pencernaan di antaranya, nyeri perut, perut kembung atau rasa begah di perut, mual, muntah, hingga diare.
“Bakteri dalam yogurt ini mampu mengatasi intoleransi laktosa. Karena yogurt mengandung 5 gram laktosa. Tubuh pun tetap bisa mencerna laktosa,” jelas Matthew.
Advertisement