Liputan6.com, Jakarta Seekor anjing sakit di Colorado menyebarkan penyakit kuno yang sempat mewabah di abad pertengahan. Setidaknya, 100 orang dikabarkan berpotensi terkena infeksi dari Maut Hitam.
Anjing tiga tahun itu terserang demam dan lesu pada Desember 2017. Sang pemilik segera membawanya ke dokter di mana dia diberikan antibiotik. Namun, ketika hewan tersebut mulai batuk berdarah, dia dirujuk ke Colorado State University Veterinary Teaching Hospital.
Baca Juga
Hasil tes menyatakan bahwa anjing itu mengalami infeksi paru-paru. Empat hari sebelum dia sakit, hewan tersebut sempat mengendus anjing padang rumput yang sudah mati. Hewan pengerat tersebut merupakan pembawa bakteri penyebab Maut Hitam yaitu Yersinia pestis.
Advertisement
Dokter menganggap bahwa kemungkinan infeksi Maut Hitam sudah tidak terjadi. Dilansir dari Live Science pada Kamis (20/3/2019), karena anjing lebih rentan terhadap penyakit ini, mereka jadi lebih mudah terinfeksi dan tertular.
Sayangnya, dokter hewan masih mencurigai penyebab sakitnya anjing itu adalah pneumonia aspirasi, sebuah infeksi paru=paru akibat benda asing yang terhirup. Hasil CT scan juga menunjukkan diagnosis tersebut.
Saksikan juga video menarik berikut ini:
Â
Nyaris menularkan infeksi
Laporan kasus menyebutkan, dua hari kemudian, sampel dari paru-paru anjing itu diuji dan ditemukan bakteri Maut Hitam. Namun, dokter masih tidak yakin dan mengira ada kesalahan hasil tes. Tes selanjutnya juga menunjukkan hasil yang sama. Bahkan, hewan itu mengalami wabah pneumonik, bentuk dari penyakit tersebut yang bisa menyebar lewat udara dalam satu tetesan yang terinfeksi.
Berita itu segera menyebar dan menyebabkan ketakutan pada para staf di rumah sakit tersebut. 116 orang yang diperiksa dikabarkan memiliki potensi terkena penyakit tersebut karena kontak dengan anjing atau sampelnya. Tidak hanya itu, mereka yang berada dalam jarak 6 meter juga kemungkinan terinfeksi.
Penyakit Maut Hitam sendiri memang terkenal karena membunuh jutaan orang di Eropa pada tahun 1300-an. Sekalipun sudah tidak banyak kasus, infeksinya masih terjadi hingga saat ini.
60 persen dari pekerja RS segera menggunakan pencegahan secara antibiotik. Sementara itu, 46 hewan lain yang sempat berada di ruangan yang sama dengan anjing sakit itu diberikan antibiotik untuk mencegah bakteri menyebar. Untungnya, tidak ada kasus Maut Hitam yang dilaporkan terjadi pada mereka semua.
Hewan itu sendiri telah ditempatkan ke tempat terpisah. Dalam beberapa hari, kondisinya memburuk dan harus dilakukan euthanasia di hari yang sama ketika dia didiagnosis. Kasus ini sendiri dipublikasikan di jurnal Emerging Infectious Diseases pada 13 Maret 2019.
Advertisement