Liputan6.com, Jakarta Membersihkan gigi atau flossing dan rajin ke dokter gigi secara teratur tidak hanya berguna untuk menjaga kesehatan gigi. Studi baru mengungkapkan hal ini bisa menurunkan risiko terkena kanker mulut.
Sebuah penelitian terbaru dipresentasikan pada 31 Maret dalam pertemuan American Association of Cancer Research (AACR). Studi ini menganalisis perilaku kesehatan gigi pasien yang didiagnosis dengan kanker mulut antara 2011 hingga 2014 di klinik telinga, hidung, dan tenggorokan (THT) di Ohio State University Comprehensive Cancer Center, Amerika serikat.
Baca Juga
Melansir Live Science Kamis (4/4/2019), peneliti membandingkan perilaku pasien dengan mereka yang non-kanker namun datang ke klinik karena masalah lain. Misalnya seperti pusing atau sakit telinga.
Advertisement
Para peserta penelitian mendapatkan beberapa pertanyaan. Di antaranya adalah mengenai seberapa sering mereka membersihkan gigi dengan benang (flossing), pergi ke dokter gigi, serta keaktifan seksual, dan perilaku merokok serta konsumsi alkohol. Dua gaya hidup terakhir merupakan faktor risiko kanker mulut yang bukan diakibatkan human papilomavirus (HPV).
Para peneliti kemudian menyesuaikan faktor-faktor lain seperti usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi dan ras. Mereka menemukan bahwa orang yang tidak memiliki HPV secara oral dan ke dokter gigi kurang dari sekali setahun, memiliki risiko terkena kanker mulut dibandingkan mereka yang pergi setahun sekali. Begitu pula dengan orang yang HPV negatif, tetapi tidak pernah flossing yang memiliki risiko hingga dua kali lipat.
Simak juga video menarik berikut ini:
Â
Peran mikrobioma di mulut
Dalam studi ini, diambil kesimpulan bahwa kebersihan mulut yang buruk meningkatkan risiko kanker mulut pada orang yang tidak mengembangkan HPV dalam tubuhnya. Sementara itu, peneliti tidak menemukan kaitan orang dengan HPV yang tidak menjaga kebersihan oralnya dengan risiko terkena kanker mulut. Hipotesis yang muncul adalah mengenai peranan mikrobioma di mulut yang memiliki hubungan antar keduanya.
"Praktik kebersihan mulut yang buruk menyebabkan pergeseran mikrobioma oral Anda," kata penulis utama Jitesh Shewale dari University of Texas MD Anderson Cancer Center di Houston. Hal ini dianggap menyebabkan peradangan kronis yang bisa mengembangkan kanker.
Shewale mengatakan, kanker mulut HPV positif banyak mempengaruhi pangkal lidah dan amandel. Sementara yang HPV negatif sebagian besar berpengaruh pada rongga mulut dan dipengaruhi oleh kebersihan mulut.
Meskipun begitu, temuan ini dianggap terlalu dini apabila ingin menarik kesimpulan. Profesor kedokteran gigi dari University of British Columbia, Denise Laronde mengatakan bahwa ada banyak faktor yang kemungkinan mempengaruhi kanker mulut. Ini bisa dilihat dari kesehatan mulut yang kerap kali dianggap terpisah dari bagian tubuh lainnya.
"Tapi, begitu banyak penyakit sistemik yang tercermin dalam kesehatan mulut Anda dan sebaliknya," kata Laronde. Yang pasti, temuan ini diharapkan mengajak masyarakat agar terus menjaga kebersihan mulut mereka.
Advertisement