Liputan6.com, Jakarta Secara medis, penelitian menunjukkan banyak manfaat dari berpuasa. Aktivitas ini adalah salah satu yang dilakukan umat Muslim saat bulan Ramadan.
"Karena kalau kita terus makan banyak, secara teori, seseorang akan cepat menua dan cepat meninggal," kata Ketut Suastika, dokter spesialis endokrinologi dari Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Bali saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Rabu (1/5/2019).
Baca Juga
Ketika seseorang makan terus menerus, tubuh akan mengeluarkan insulin dalam jumlah yang banyak. Tidak hanya mempengaruhi gula darah, tetapi dia juga memicu penuaan sel dan berpotensi menyebabkan kanker.
Advertisement
"Jadi puasa itu bagus karena sel-sel tidak cepat tua dan mencegah risiko kanker. Tidak bagus ketika orang memiliki kondisi diabetes tertentu misalnya, tapi pada orang normal, itu bagus," Ketut menegaskan.
Saksikan juga video menarik berikut ini
Tidak Hanya Waktu Ramadan, Sesekali Puasa Boleh Dilakukan
Sehingga, di samping manfaat psikologis dan spiritual, puasa juga bisa bermanfaat dari sisi medis. Bahkan, tidak hanya saat bulan Ramadan.
"Kalau hari biasa seminggu sekali puasa sehari penuh tidak apa-apa. Asal kuat saja menahan lapar. Karena dari lemak akan diubah jadi karbohidrat lagi," ujar Ketut menambahkan.
Meski begitu, ada beberapa kondisi yang tidak disarankan untuk berpuasa. Misalnya orang dengan diabetes yang tidak terkontrol, pasien gagal ginjal yang sedang melakukan cuci darah, serta ibu hamil.
Pada mereka dengan kondisi-kondisi tersebut, diminta untuk berkonsultasi terlebih dulu dengan dokter apabila memiliki keinginan untuk berpuasa. Pada diabetes contohnya, ini wajib dilakukan agar tidak terjadi masalah gula darah rendah atau hipoglikemia.
Advertisement