Saran Dokter Gizi Agar Orang Diabetes Aman Konsumsi Kolak untuk Buka Puasa

Bolehkan orang dengan diabetes mengonsumsi kolak yang manis?

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 11 Mei 2019, 07:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2019, 07:00 WIB
20160610-Kolak Nusantara
Kolak nangka salah satu ragam kolak nusantara (Liputan6.com / Edhie Prayitno Ige)

Liputan6.com, Jakarta Kolak manis terasa menyegarkan setelah seharian berbuka puasa. Meski begitu, seringkali orang dengan diabetes ragu-ragu jika ingin mengonsumsi minuman khas Ramadan ini.

Sesungguhnya, orang dengan diabetes boleh mengonsumsi kolak. Namun, tetap saja ada peraturan tidak resmi yang harus ditaati agar kadar gula darah tetap terkontrol.

"Asal disesuaikan porsinya. Sebenarnya orang diabetes boleh makan apa saja asal ingat porsinya," kata Juwalita Surapsari, dokter spesialis gizi klinik dalam sebuah temu media di Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Jumat (10/5/2019).

Sehingga, orang diabetes harus cek terlebih dahulu isi dari kolak sebelum dikonsumsi. Misalnya, apabila dalam satu porsi sudah mengandung ubi, pisang, dan kolang-kaling, jangan dikonsumsi semuanya.

"Pilih saja, mau pisang atau ubi. Jangan dua-duanya. Karena itu semuanya karbohidrat. Kalau mau pisang bagus, kolang-kaling juga seratnya tinggi boleh saja," kata Juwalita.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini


Kurangi Kuah Kolak

20160609-Kolak Pisang
Kolak pisang sarat makna dan jadi sarana syiar Islam (Liputan6.com / Edhie Prayitno Ige)

Selain itu, kuah yang mengandung santan juga lebih baik dikurangi. Ini karena dalam kuan kolak terkandung kandungan energi yang cukup besar.

Makanan manis seperti kolak untuk berbuka puasa sendiri memang boleh untuk dikonsumsi oleh siapa saja. Terutama karena kegunaannya untuk mengembalikan cadangan gula dalam tubuh.

Namun, konsumsi berlebihan juga tidak baik. Ini membuat gula darah malah melonjak. Karena itu, agar gula darah tidak melonjak saat buka puasa, makanan yang disarankan adalah buah-buahan. Salah satunya adalah kurma.

"Kurma itu termasuk salah satu yang indeks glikemiknya sedang. Kalau membicarakan buah, jangan takut gulanya tinggi. Di dalam buah ada serat," kata dokter yang berpraktik di Rumah Sakit Pondok Indah-Pondok Indah, Jakarta tersebut.

Tidak hanya kurma, Anda juga boleh membatalkan puasa dengan buah-buahan lainnya seperti pisang. "Mau pisang dicampur yogurt juga boleh," kata Juwalita.

Lanjutkan Membaca ↓

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya