Biar Tak Mudah Tersinggung Selama Puasa Ramadan

Buat apa Anda mudah tersinggung selama puasa Ramadan gara-gara melihat teman makan dekat Anda

oleh Aditya Eka Prawira diperbarui 11 Mei 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 11 Mei 2019, 12:00 WIB
Ilustrasi Orang Marah
Ilustrasi Orang Marah (iStockphoto)​

Liputan6.com, Jakarta Rasa amarah dan emosi terkadang menjadi hambatan bagi mereka yang beribadah puasa di bulan Ramadan.

Entah itu disebabkan perkataan orang lain, perilaku pengendara yang menyebalkan, atau tindakan teman sendiri yang menyinggung perasaan.

Bahkan, ketika ada teman yang tidak berpuasa makan di dekatnya, bagi sebagian orang kondisi itu bisa bikin mereka tersinggung.

Lantas, mengapa hal itu bisa terjadi? Bukannya kita yang sedang berpuasa di bulan Ramadan harus bisa menghargai mereka juga yang memang tidak menjalankannya?

Psikolog Klinis, Ayu Pradani Sugiyanto Putri berpendapat bahwa rasa tersinggung atau marah seperti ini disebabkan perasaan yang tidak dihargai.

"Mereka mungkin beranggapan 'Kok mereka engga menghargai saya yang sedang puasa?'," kata dia saat dihubungi Health Liputan6.com belum lama ini.

 

Mencegahnya

Ayu Putri menjabarkan beberapa hal yang harus kita lakukan agar emosi emosi, marah, dan tersinggung mulai berdatangan selama Ramadan.

1. Mengetahui tanda-tanda amarah

"Pertama cek dulu, apa yang terjadi di badan. Apakah tegang atau tangan mengepal. Dan jika terjadi, jadikan itu sebuah warning," katanya.

2. Pergi ke tempat yang lebih tenang

"Jika mulai merasa marah, pergilah ke tempat yang dapat membuat diri tenang. Kalo sudah atur napas, tenangkan diri, dan tanyakan kepada diri sendiri apa penyebab Anda marah," Ayu menyarankan

 

Cara Lainnya

3. Cari sudut pandang berbeda

Ayu menjelaskan bahwa jika seseorang sudah mengetahui penyebabnya merasa marah atau tersinggung, carilah sudut pandang yang lain.

"Mungkin karena dia lagi sakit atau karena ada kondisi lainnya, yang mengharuskan dia makan," ujarnya.

Dia juga menambahkan bahwa penting bagi sesama orang yang berpuasa maupun tidak, untuk menghargai dan memberikan empati satu sama lain.

Penulis : Dara Elisabeth

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya