Peringatan Konten!!

Artikel ini tidak disarankan untuk Anda yang masih berusia di bawah

18 Tahun

Verifikasi UmurStop di Sini

Pearling, Modifikasi Penis yang Diklaim Tingkatkan Performa Pria di Ranjang

Kini, modifikasi organ intim dengan memasukkan manik-manik ke dalam genital yang dikenal sebagai "pearling" tengah menjadi tren.

oleh Dyah Puspita Wisnuwardani diperbarui 19 Mei 2019, 21:00 WIB
Diterbitkan 19 Mei 2019, 21:00 WIB
Penis (iStockphoto)
Ilustrasi penis (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Bagi sebagian orang, modifikasi tubuh bukan hanya soal estetika semata. Ada pula yang melakukannya demi tujuan meningkatkan kehidupan seks mereka.

Kini, modifikasi organ intim dengan memasukkan manik-manik ke dalam genital yang dikenal sebagai "pearling" tengah menjadi tren. Pasalnya, manik-manik tersebut menambah ketebalan penis sehingga memberi tekanan lebih pada sesi bercinta.

Spesialis estetik Jenova Rain mengungkap, pearling memang tengah digandrungi saat ini. Rain yang telah menggeluti industri tersebut selama 14 tahun sudah menangani banyak klien di kliniknya di Leicester.

"Menambahkan manik-manik pada organ intim atau pearling adalah memasukkan silikon manik-manik jenis implan di bawah kulit penis," ujarnya, melansir laman Daily Star.

Rain telah melakukan prosedur itu selama 8 tahun dan menurutnya permintaan pearling semakin meningkat, terutama setelah ada awareness terhadap prosedur tersebut.

 

Dipercaya memberi banyak manfaat

Banyak individu menganggap pearling memberi banyak manfaat bagi mereka.

Selain menambah ketebalan, pearling terkadang digunakan sebagai dekotasi atau meningkatkan kehidupan seksual. "Prosedur ini menambah sensitifitas dan tekanan saat bercinta. Memberi manfaat pada Anda dan pasangan!" ujarnya.

Hal serupa juga diungkap oleh Dr Natalie Ater-Roberts yang berpraktik di Dr Morton.

"Meningkatkan sensasi saat intercourse adalah salah satu alasan banyak pria menjalani prosedur ini," kata Dr Natalie.

"Sama seperti kondom, menanam manik-manik di bawah kulit penis bisa menambah stimulasi pada pria dan pasangan wanita, membantu mereka meraih orgasme dan mungkin lebih intens," tambahnya.

 

Risiko pearling

Umumnya, pria memerlukan waktu dua minggu untuk pulih dari prosedur pearling. Namun, ada pula risiko yang harus diketahui. Dokter memperingatkan, pearling bisa menyebabkan tetanus, gangren, atau mati rasa. Bahkan pada kasus serius, bisa menyebabkan amputasi penis.

Disarankan bagi mereka yang akan melakukan prosedur ini untuk melakukan riset lebih dulu dan memilih tenaga profesional yang tepat.

"Meski pearling pada dasarnya aman bila dilakukan oleh tenaga profesional, faktor risiko memasukkan manik-manik ke organ intim adalah infeksi, disfungsi ereksi, penolakan tubuh, luka parut, hingga nyeri," jelasnya.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

Tag Terkait

Video Pilihan Hari Ini

Video Terkini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya