Liputan6.com, Jakarta Udara dingin di kantor ternyata memiliki pengaruh bagi kinerja karyawati. Sebuah studi terbaru memperlihatkan adanya dampak bagi produktivitas terkait suhu ruangan bagi pria dan wanita di titik kognitif yang berbeda.
Melansir Science Alert pada Jumat (24/5/2019), sebuah penelitian di Berlin, Jerman memperlihatkan bahwa di tempat kerja yang lebih dingin, kinerja kognitif pekerja perempuan akan terdampak secara negatif.
Baca Juga
Temuan yang dipublikasi di jurnal PLOS ONE ini didasarkan dari tes kolektif pada 543 mahasiswa. Mereka mendapatkan pertanyaan terkait logika, matematika, dan huruf acak yang diselesaikan di ruangan yang dingin dan hangat.
Advertisement
Dua ruangan ini memiliki suhu antara 16 hingga 32 derajat Celsius. Mirip dengan ruangan kerja yang ada di perkantoran.
Â
Simak juga video menarik berikut ini:
Perbandingan Kinerja Pria dan Wanita
Secara keseluruhan, skor dalam tes logika tetap stabil. Baik peserta perempuan dan laki-laki memiliki kinerja yang baik di soal matematika dan tes verbal ketika suhu ruangan diatur menjadi lebih hangat.
Namun, para peneliti menemukan, ketika ada kenaikan 1 derajat dalam suhu ruangan, nilai matematika peserta perempuan terlihat meningkat hampir 2 persen.
"Sudah ada catatan bahwa wanita menyukai suhu dalam ruangan yang lebih hangat daripada pria, tetapi gagasan tersebut sampai sekarang hanyalah masalah preferensi pribadi," kata peneliti Tom Chang dari USC Marshall School of Business, Amerika Serikat dan Agne Kajackaite dari WZB Berlin Social Science Center di Jerman seperti dikutip dari USC News.
"Apa yang kami temukan adalah bukan hanya apakah Anda merasa nyaman atau tidak, tetapi kinerja pada hal-hal yang penting, dalam matematika dan dimensi verbal, serta seberapa keras Anda berusaha, dipengaruhi oleh suhu," tambah para peneliti.
Â
Advertisement
Ruangan Kerja yang Nyaman
Temuan tersebut berbanding terbalik dengan apa pria. Ketika kinerja wanita meningkat di ruangan yang lebih hangat, produktivitas pria tinggi di ruangan yang lebih tinggi dan semakin rendah di ruang yang lebih hangat.
Para peneliti menyatakan bahwa hal ini menunjukkan bahwa wanita lebih sensitif terhadap ruangan yang dingin daripada pria di ruangan yang hangat.
Maka dari itu, mereka merekomendasikan bahwa suhu ruangan harus diatur agar lebih tinggi dari standar unguk meningkatkan produktivitas di kantor yang terdiri dari beragam gender.
"Orang banyak berinvestasi untuk memastikan pekerjanya nyaman dan sangat produktif," kata Chang menambahkan.