Liputan6.com, Jakarta Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung menyiapkan poliklinik siaga saat libur Lebaran 2019. Poliklinik yang bersiaga selama empat hari itu antara lain penyakit dalam, kesehatan anak, bedah umum, serta obstetri dan ginekologi.
Menurut Kepala Instalasi Rawat Jalan RSHS, Melati Sudiro, durasi waktu operasional poliklinik siaga yang bertempat di Gedung Anggrek terhitung pada 31 Mei, 3,4 dan 7 Juni 2019. Untuk pendaftaran sendiri dimulai pukul 07.30 wib sampai dengan pukul 12.00, dan pelayanan hingga pukul 14.00.
Baca Juga
"Loket pendaftaran akan dibuka sebanyak 6 loket untuk pasien JKN, Umum, Jamkesda serta kontraktor," kata Melati seperti dikutip dari keterangan resmi yang diterima Health Liputan6.com pada Sabtu, 25 Mei 2019.
Advertisement
Melati mengatakan poliklinik siaga disiapkan rumah sakit rujukan se-Jawa Barat, untuk menunjang kebutuhan masyarakat dalam pelayanan kesehatan saat libur Idul Fitri 1440 H. Secara umum, RSHS bersiaga selama 14 hari, dari H-7 hingga H+7 Lebaran.
RSHS Bandung Beroperasi
Hal itu disebabkan kebutuhan masyarakat terhadap pelayanan kesehatan di RSHS menjelang dan setelah libur Lebaran tetap banyak. Contohnya pada 2018, tercatat jumlah kunjungan pada H-7 hingga H+7 Idul Fitri rata-rata 116,37 pasien per hari dengan jumlah 1.862 pasien.
"Tiga diagnosis terbanyak secara berurutan adalah trauma kepala, dispepsia dan hipertensi," ujar Direktur Utama RSHS Nina Susana Dewi. Sehingga pelayanan kesehatan selain rawat medis jalan sanagat diperlukan.
Nina, melanjutkan, pelayanan lain yang tetap beroperasional di antaranya Instalasi Gawat Darurat (IGD) 24 jam, COT Emergency-Bedah Sentral untuk operasi CITO, pelayanan rawat inap dan intensif, pelayanan hemodialisa, serta pelayanan penunjang lainnya seperti radiologi, laboratorium, CSSD, Binatu, dan Farmasi.
Untuk pelayanan IGD, jelas Nina, RSHS telah menetapkan siaga lebaran mulai H-7 sampai dengan H+7. Beberapa hal yang telah disiapkan di antaranya jadwal petugas on site dan on call, kesiapan kemungkinan peningkatan kasus kecelakaan lalu lintas (KLL) serta kesiapsiagaan bila terjadi korban massal.
"Apabila diperlukan akan memanggil petugas medis seperti perawat atau dokter dari ruangan lain ke IGD. Itu jika jumlah pasien yang datang benar-benar membludak. Mudah - mudahan ini tidak terjadi," Nina menerangkan
Advertisement