Merokok, Kebiasaan yang Bisa Tingkatkan Risiko Kanker Hidung

Merokok menjadi salah satu kebiasaan yang merupakan faktor risiko terburuk dari penyakit kanker hidung

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 14 Jun 2019, 12:00 WIB
Diterbitkan 14 Jun 2019, 12:00 WIB
Bungkus Rokok atau Kemasan Rokok
Ilustrasi Foto Kemasan Rokok (iStockphoto)

Liputan6.com, Jakarta Belum diketahui penyebab pasti kanker hidung atau seperti yang dialami mantan atlet badminton, Lee Chong Wei. Beberapa ahli percaya bahwa faktor risiko seperti paparan bahan kimia dan merokok, bisa menyebabkan penyakit tersebut.

Cancer Research UK, dikutip Jumat (14/6/2019), menyatakan bahwa merokok meningkatkan risiko kanker hidung. Hal ini karena kandungan nitrosamin dan bahan kimia yang bisa menyebabkan kanker.

"Saat Anda merokok, asap tersebut dapat melewati rongga hidung menuju paru-paru," tulis laman tersebut.

Para ahli juga menyatakan bahwa dengan semakin lama Anda merokok, risiko akan bertambah. American Cancer Society menyatakan bahwa kebiasaan ini juga bisa meningkatkan risiko terkena kanker hidung.

Simak juga Video Menarik Berikut Ini

Bagaimana Rokok Merusak Hidung?

Berhenti Merokok
Ilustrasi Foto Stop atau Berhenti Merokok (iStockphoto)

Merokok memang diketahui sejak lama berbahaya bagi kesehatan hidung dan pernapasan secara keseluruhan.

Kathleen L Yaremchuk, dokter telinga, hidung, dan tenggorokan dari Henry Ford Hospital di Detroit, Amerika Serikat mengatakan bahwa selaput hidung dan sinus terus menerus menghasilkan lendir, sebagai selimut pelindung seluruh sistem pernapasan.

"Lapisan hidung dan sinus sama dengan lapisan di paru-paru. Ada silia, atau struktur kecil seperti rambut yang membersihkan hidung, sinus, dan paru-paru, dari partikel-partikel udara, bakteri, dan lendir," kata Yaremchu dikutip dari Everyday Health.

"Merokok menyebabkan silia berhenti bekerja, yang membuat perokok menjadi lebih rentan terhadap infeksi pada paru-paru dan sinus," tambahnya.

Selain merokok, American Cancer Society juga menyebutkan bahwa orang yang memiliki profesi di bidang tertentu, juga lebih rentan terkena kanker hidung karena menghirup zat-zat tertentu.

Beberapa zat yang bisa jadi faktor risiko antara lain: debu kayu dari pertukangan, debu tekstil, debu kulit dari pembuatan sepatu, tepung, debu, nikel, kromium, racun kimia, hingga radium.

Lanjutkan Membaca ↓
Loading

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya