Liputan6.com, Jakarta Bayi menangis kencang di pesawat mungkin dianggap mengganggu bagi penumpang lain. Orangtua pun berupaya keras menenangkan suara tangisan dan perilaku rewel si kecil.
Menurut Dokter Spesialis Anak Konsultan Tumbuh Kembang, Catharine M Sambo, ibu bisa memberikan Air Susu Ibu (ASI) kepada bayi.
Advertisement
Baca Juga
"Misalnya, bayi bisa sambil nyusu atau anak yang lebih besar bisa minum air putih," kata Catharine saat ditemui di bilangan Kebayoran Baru, Jakarta, ditulis Sabtu (22/6/2019).
Oleh karena itu, orangtua sebaiknya mempersiapkan diri terlebih dahulu. Misal, persiapkan air putih. Hindari menunggu bayi sampai menangis.
"Kalau sudah telanjur bayi menangis, ya sudah susah disuruh diem atau diajak minum. Kalau anak sudah nangis ya nangis terus," lanjut Catharine.
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Perubahan Tekanan Udara
Penyebab bayi menangis saat naik pesawat dikarenakan perubahan tekanan udara. Kondisi menyebabkan telinga menjadi sakit. Bayi pun akan menangis dan rewel.
"Kalau di pesawat biasanya anak menangis kencang saat pesawat mau naik (take off), turbulence, dan akan mulai turun (landing). Pada saat itu, ada perubahan tekanan yang bikin anak tidak nyaman," ujar Catharine yang berpraktik di RS Pondok Indah-Pondok Indah.
Ada juga trik lain bila anak sudah besar. Anda bisa meminta anak dalam posisi menelan. Cara ini supaya tekanan di telinga tengah menjadi stabil. Rasa sakit pada telinga anak terhindarkan.
Advertisement