Liputan6.com, Jakarta Bagi banyak orang yang mengenal sosoknya, Kepala Pusat Data, Informasi, dan Hubungan Masyarakat Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho sangat menjiwai bekerja. Bahkan saat libur akhir pekan, Sutopo tetap siaga bekerja.
Ini dikarenakan, menurut Sutopo, kejadian bencana besar seringkali terjadi saat akhir pekan. Sebelum meninggal pada Minggu, 7 Juli 2019 di rumah sakit di Guangzhou, Tiongkok, Sutopo masih siaga bekerja 24 jam setiap hari.
Advertisement
Baca Juga
"Biasanya kejadian bencana itu sering terjadi Jumat sore atau malam. Kadang juga Sabtu malam atau hari Minggu-nya. Dan sering juga bencana terjadi di akhir bulan, tiap weekend," kata Sutopo dalam sebuah tayangan talk show pada November 2019.
Kondisi adanya bencana membuat Sutopo harus cepat dalam bertindak dan mengumpulkan informasi. Ketika bencana terjadi, entah gunung meletus maupun tsunami, ia langsung menghubungi rekan-rekan di lapangan untuk mengumpulkan data.
"Saya juga mengumpulkan nomor telepon teman-teman wartawan. Lalu membuat grup WhatsApp. Ada 7 grup WA soalnya teman-teman wartawan kan banyak. Satu grup WA saja maksimum 250 orang," ujar Sutopo.
Â
Simak Video Menarik Berikut Ini:
Dihubungi Banyak Orang
Saat bencana terjadi, apalagi yang memakan nyawa ratusan orang, banyak orang mencari Sutopo. Ratusan orang juga yang berupaya menghubungi Sutopo.
"Tergantung jenis bencananya. Yang pas gempa Palu, saya tinggal presscon (konferensi pers) dua jam saja, sudah ada 500 chat WA dan 1.000 lebih miscall," katanya.
Untuk informasi bencana terbaru, akhirnya Sutopo pun membagikan data-data lewat broadcast, terutama bahan data saat konferensi pers.Â
"Saya mengajak staf menyiapkan bahan presentasi sehingga sangat lengkap sekali. Bahkan informasi yang saya dan teman-teman BNPB buat membuat wartawan lebih banyak informasi. Melebihi dari cukup informasinya," Sutopo melanjutkan.
Jenazah tiba di rumah duka, Jalan Jambu Surodadi RT 7 RW 9, Siswodipuran, Boyolali, Jawa Tengah sekitar pukul 07.30 WIB. Selanjutnya, akan bersiap dimakamkan.
Advertisement