Liputan6.com, Jakarta Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nila F. Moeloek menanggapi pernyataan Presiden terpilih Joko Widodo yang mengatakan, pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM) akan menjadi salah satu prioritas pembangunan di periode keduanya.
Dalam pidato yang bertajuk Visi Indonesia itu, Jokowi mengatakan bahwa titik dimulainya pembangunan Sumber Daya Manusia adalah dengan menjamin kesehatan ibu hamil, bayi, balita, dan anak usia sekolah.
Baca Juga
Menkes Nila mengatakan program tersebut sudah termasuk dalam RPJMN (Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional).
Advertisement
"Tugas kita menyelesaikan, menurunkan angka kematian ibu dan anak," kata Nila dalam sambutannya di peluncuran Indeks Pembangunan Kesehatan Masyarakat (IPKM) 2018 di Jakarta, Senin (15/7/2019).
Saksikan juga Video Menarik Berikut Ini
Jokowi Tidak Ingin ada Stunting dan Kematian Ibu
Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik tahun 2016, angka kematian ibu (AKI) di Indonesia adalah 305 per 100 ribu kelahiran hidup. Sementara, Angka Kematian Bayi (AKB) berjumlah 24 per 1000 kelahiran hidup dan Angka Kematian Neonatal (AKN) adalah 15 per 1000 kelahiran hidup.
Selain itu, masalah lain terkait SDM adalah stunting. Berdasarkan Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018, angkanya mengalami penurunan saat ini menjadi 30,8 setelah di tahun 2013, berada di angka 37,2 persen.
"Tetapi ini kita harus turunkan lima tahun kemudian jadi 19 persen," kata Nila.
Dalam pidatonya di Sentul, Bogor pada Minggu malam, Jokowi menginginkan tidak ada lagi masalah kesehatan seperti stunting atau kematian ibu dan bayi. Menurutnya, ini bisa mengganggu pembangunan SDM yang merupakan prioritas di periode keduanya menjabat.
"Ini merupakan umur emas untuk mencetak manusia Indonesia unggul ke depan. Itu harus dijaga betul. Jangan sampai ada stunting, kematian ibu, atau kematian bayi meningkat. Tugas besar kita di situ," kata Jokowi.
Advertisement